Jakarta, Aktual.com – Warga bantaran Kali Apuran, Cengkareng, Jakarta Barat, menilai penggusuran rumah mereka oleh Pemerintah Kota Jakbar, tergesa-gesa. Sehingga warga tidak sempat untuk persiapan.

“Kemarin sore (Senin, 22/2) kita dikasih tahu ada penggusuran. Tapi pagi (Selasa) udah digusur aja, warga gak sempet siap-siap,” ucap salah seorang warga Mardiansyah, di lokasi penggusuran, Selasa (23/2).

Warga lainnya Amin (67), mengatakan selain penertiban yang terburu-buru, ia juga menilai pembongkaran yang dilakukan oleh Pemkot Jakbar melebihi batas ketentuan yang disepakati.

“Kemarin saya dikasih tahu, katanya besok warung mau dibongkar. Eh kenapa rumah saya juga kena,” kata

Amin menuturkan, pemerintah melalui kelurahan sebetulnya sudah melakukan pengukuran lebar jalan dari bibir sungai yang akan dijadikan jalan inspeksi dari Kapuk menuju Cengkareng.

“Udah diukur, tapi kenapa rumah saya juga kena. Ini kan ada 13 meteran jaraknya,” tutur Amin menyambung.

Lanjut Amin, dalam penggusuran ini, pemerintah terkesan menutup mata kepada warganya sendiri. Dimana pemerintah tidak memikirkan nasib keberlangsungan hajat hidup warganya.

“Pemerintah gak melihat warga ke depan seperti apa, mau tinggal di mana, itu saya punya cucu mau tidur di mana? Ayam aja kalau dipindahin dibikinin dulu kandangnya,” ujarnya kesal.

Selain itu, Amin juga menyanyangkan pihak pemerintah yang ogah memberikan ganti untung kepada warga yang terkena gusuran, baik berupa uang ataupun relokasi ke rumah susun.

“Kalijodo yang jelas-jelas lokalisasi aja masih dapat ganti rugi, di sini yang warga baik-baik kok enggak,” ucap dia.

Dalam penggusuran itu sendiri, terlihat beberapa warga mengenakan pita merah yang dililitkan di kepala ataupun di pergelangannya. Mereka yang menggunakan pita tersebut terlihat lebih keras menentang penggusuran dibandingkan warga lainnya.

Namun, semangat kuat mereka tetap tidak sanggup melawan seribu aparat dan alat berat yang dikerahkan pemerintah dalam penggusuran itu. Satu per satu rumah rata dalam pandangan mereka yang nanar.

Artikel ini ditulis oleh: