Baku, Aktual.com – Otoritas kejaksaan Azerbaijan langsung menggelar penyelidikan terkait tragedi jatuhnya pesawat penumpang milik Azerbaijan Airlines (AZAL) di kota Aktau Kazakhstan barat yang menewaskan 38 orang.
Pesawat jenis Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 yang membawa 67 orang sedang dalam perjalanan dari Ibukota Azerbaijan, Baku menuju Kota Grozny di Republik Chechnya, Rusia. Namun karena menabrak sekawanan burung menyebabkan kerusakan mesin membuat pesawat hilang kendali dan jatuh di Kota Aktau yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Bandara Aktau, demikian menurut Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan. Peristiwa tragis tersebut terjadi persis di hari natal, Rabu pagi (25/12) waktu setempat.
Dilansir dari Sputnik, Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan pidana berdasarkan KUHP Azerbaijan sesuai Pasal 262 ayat 3 dan 314 ayat 3 yakini pasal-pasal terkait pidana pelanggaran keselamatan lalu lintas dan peraturan operasional transportasi udara yang menimbulkan kematian dua orang atau lebih akibat kelalaian.
Sementara itu, Rusia juga secara terpisah ikut memulai penyelidikan pidana atas dugaan pelanggaran keamanan dalam operasional transportasi udara terkait kecelakaan tersebut, menyusul adanya sejumlah WN Rusia yang menumpangi pesawat naas itu. Regulator penerbangan Rusia, Rosaviatsia, menyatakan bahwa temuan awal menunjukkan pilot memilih pendaratan darurat setelah menabrak burung.
Sedangkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan kalau kondisi cuaca telah memaksa pesawat menyimpang dari rute yang direncanakan. ”Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju Bandara Aktau, di mana pesawat itu jatuh saat mendarat,” kata Aliyef.
Untuk diketahui, Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan menyebutkan saat mengudara pesawat tersebut membawa 62 penumpang dan lima awak pesawat termasuk pilot dan co-pilot. Mereka semua terdiri dari dari 42 warga negara (WN) Azerbaijan, 16 WN Rusia, 6 WN Kazakhstan, dan 3 WN Kyrgyzstan. Disebutkan pula, 29 penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut telah dievakuasi dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Para saksi mata yang menyaksikan pesawat itu jatuh melihat pesawat yang masih di udara mulai terlihat oleng dan terus menukik turun. Saat menghujam tanah pesawat langsung terbelah dua dan terbakar. Pesawat itu kemudian terbakar setelah jatuh.
Tim penyelamat yang tiba di lokasi pesawat jatuh langsung berusaha mengeluarkan para penumpang yang masih terjebak di dalam pesawat. Bersyukur masih ada yang hidup di antara para penumpang yang sudah mati. Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev mengatakan sebanyak 38 orang tewas, dan 29 orang berhasil diselamatkan.
Dalam sebuah video yang direkam salah seorang penumpang menjelang jatuhnya pesawat dan tersebar di media sosial memperlihatkan detik-detik pesawat jatuh. Dalam video terdengar penumpang meneriakkan ”Allahu Akbar” berulang kali. Terlihat kepanikan para penumpang saat pesawat mulai menukik turun.
Selain suara pekik takbir berulang kali, terlihat pula masker oksigen kuning tergantung di atas kursi saat tangisan dan jeritan memenuhi suasana kabin. Suara-suara ketakutan itu diselingi bunyi peringatan dari speaker di pesawat yang mengatakan ”kenakan sabuk pengaman”.
Salah seorang penumpang yang selamat, Subkhonkul Rakhimov mengatakan sesaat sebelum pesawat menukik jatuh, pesawat mendadak naik dengan cepat. ”Pesawat itu tiba-tiba naik dengan cepat dan mulai menambah ketinggiannya saat hendak mendarat di Grozny. Saat itu kabut tebal, dan kru mencoba mendaratkan pesawat di Grozny tiga kali, tetapi semuanya gagal. Sebuah ledakan terjadi selama upaya pendaratan ketiga,” katanya.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain