Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kemungkinan masih tak akan berbeda dari sebelumnya, yakni masih berada di zona merah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Gaya pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang doyang ngutang bukan isapan jempol belaka. Data yang ada setiap bulannya utang pemerintah terus nambah puluhan triliun.

Klaim pemerintah, utang itu untuk pembiayaan infrastruktur. Meski faktanya banyak digunakan untuk kegiatan non produktif seperti bayar bunga dan pokok utang. Makanya setiap pekan pemerintah gencar menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) baik yang konvensional (SBN) atau syariah (SBSN).

“Per akhir September 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.866,45 triliun. Atau dalam sebulan, utang ini naik Rp 40,66 triliun, dibandingkan jumlah di Agustus 2017 yang sebesar Rp Rp 3.825,79 triliun,” begitu seperti datanyang dikutip dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, dikutip Kamis (19/10).

Sebagian besar utang pemerintah tersebut dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Sampai September 2017, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 3.128,46 triliun, naik dari akhir Agustus 2017 yang sebesar Rp 3.087,95 triliun.

Sementara itu, utang langsung baik itu bilateral maupun multilateral tercatat Rp 737,99 triliun, naik tipis dari Agustus 2017 sebesar Rp 737,85 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid