Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat H Muhammad Nur menyatakan, keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat membentuk karakter anak untuk mempersiapkan generasi yang tangguh di masa mendatang.
“Saya menyampaikan rasa bangga karena dapat bertemu dengan para bunda dan anak PAUD se-NTB yang telah mengemban tugas mulia dalam membentuk karakter anak untuk mempersiapkan generasi yang tangguh,” kata Muhammad Nur saat membuka “Gebyar PAUD Tingkat Provinsi NTB” tahun 2014 di Mataram, Rabu (12/11).
Menurut dia, hal yang utama yang di prioritaskan dalam membentuk karakter anak agar menjadi generasi yang tangguh, adalah pertama dari sisi nutrisinya. Sebab dengan memaksimalkan nutrisi dari usia 0 hingga 6 tahun bagi anak merupakan hal penting yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhannya.
Untuk itu, terkait tema kegiatan Gebyar PAUD dalam rangka membangun iptek dan imtaq, pembentukan karakter anak hanya bisa dilakukan pada usia dini dengan membentuk tiga hal, yaitu membentuk fisik, mengelola emosional dan spritualnya serta membentuk intelektual anak.
Karenanya, mantan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB ini, menyampaikan rasa bangganya karena dapat bertemu langsung dengan para Bunda Paud dan anak PAUD se-NTB tersebut.
Sedikitnya, seribu anak peserta didik PAUD bersama bunda PAUD kabupaten/kota hadir pada “Gebyar PAUD Tingkat Provinsi NTB” tahun 2014 tersebut. Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan positif seperti lomba menyanyi dan mewarnai.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB H Imhal menambahkan, pelaksanaan program PAUD telah menunjukkan keberhasilan dan peningkatan yang dibuktikan dengan jumlah PAUD formal dan nonformal hingga saat ini 3.687 yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Sedangkan jumlah pendidik 13.426 yang sudah berkualifikasi S1 dan yang belum berkualifiksi S1 sejumlah 670 orang atau empat puluh atau 40 persen.
Namun dibalik peningkatan yang dicapai selama ini berbagai persoalan yang harus disikapi diantaranya masih ditemukan adanya tenaga pendidik yang belum mendapat pelatihan dan belum berkualifikasi S1/D4.
Di samping masih terdapat anak usia 0-6 tahun yang belum terlayani bersekolah di PAUD juga masih dirasakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini.
Lebih lanjut dijelaskannya, terkait kendala yang dihadapi berbagai upaya telah dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, di antaranya dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi seperti media, tokoh agama dan tokoh masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya PAUD.
Di samping memprioritaskan Bantuan Rintisan pada desa yang belum memilki PAUD.
Artikel ini ditulis oleh: