Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump. (ANTARA/X@realDonaldTrump)

Washington, Aktual.com – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang sempat berlangsung saat Donald Trump menjabat sebagai presiden pada periode pertama pada 2017 hingga 2021, kali kembali dimulai setelah Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa timnya tengah membahas tarif bea masuk sebesar 10 persen untuk semua barang asal China. Kepada media Trump berharap pemberlakuan tarif bea masuk tersebut mulai berlaku 1 Februari 2025. Alasan pemberlakuan tarif bea masuk itu lantaran China selama ini selalu ”mengakali” bea impor, misalnya mengirim zat fentanyl ke Meksiko dan Kanada, dari sana zat fentanyl tersebut baru diangkut ke AS. Padahal Meksiko dan Kanada selama ini adalah partner dagang strategis AS.

“Kita berbicara tentang tarif sebesar 10 persen terhadap China berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada,” kata Trump. Bukan hanya China, Trump juga menyoroti Uni Eropa yang selama ini merugikan AS.

Bukan hanya China, Trump juga akan mengenakan bea masuk sebesar 25 persen untuk semua barang impor dari Kanada dan Meksiko sebagai hukuman atas kelonggaran mereka terhadap peredaran fentanil dan masuknya imigran ilegal ke AS dari dua negara itu.

Untuk diketahui, fentanil merupakan obat opioid sintetis untuk mengobati nyeri parah, seperti yang dialami para pasien pasca-operasi atau yang menderita kanker. Namun, fentanil juga sering dicampur dengan obat-obatan terlarang seperti heroin atau kokain. Akibat penyalahgunaan zat fentanyl itu, ada puluhan ribu kematian setiap tahun akibat overdosis di AS.

Selain China, Kanada, dan Meksiko, Trump juga berjanji akan menekan Uni Eropa dengan tarif bea masuk yang tinggi. ”China adalah pihak yang merugikan, tetapi Uni Eropa sangat buruk terhadap kami. Mereka memperlakukan kami dengan sangat tidak adil. Jadi mereka akan dikenakan tarif. Itu satu-satunya cara untuk membalas. Itu satu-satunya cara untuk mendapatkan keadilan,” lontar Trump.

Sebelumnya, pada masa kampanye, Trump berjanji untuk mengenakan tarif sebesar 60 persen pada barang-barang impor dari China. Janji Trump untuk mengenakan tarif terhadap China, Kanada, dan Meksiko diperkirakan akan menghasilkan tindakan pembalasan terhadap industri-industri AS. Para ekonom telah memperingatkan bahwa perang dagang global dapat menyebabkan inflasi meningkat dan menghambat pertumbuhan ekonomi AS.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain