Jakarta, Aktual.com — Dalam pandangan Islam, gempa bumi dan tsunami seringkali terkait dengan perbuatan serta tingkah laku manusia. Antara perilaku manusia yang dapat mengakibatkan gempa bumi serta tsunami yaitu,

Pertama, ingkar kepada Allah SWT

Apabila kita merujuk kepada Kitab Suci Al Quran dan Hadis Rasulullah SAW terdapat banyak perihal kisah umat yang terdahulu ingkar terhadap seruan dakwah yang disampaikan oleh Nabi dan Rasul utusan Allah SWT. Lantaran itu, Allah SWT telah menurunkan azab siksaan yang berbentuk getaran gempa terhadap sebahagian umat yang telah diutuskan Nabi dan Rasul tersebut. Allah SWT berfirman,

فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ

Artinya, “Maka mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.”(Al ‘Ankabut : 37).

Ustad Syarif Hidayatullah mengatakan kepada Aktual.com, Kamis (03/03), bahwa di dalam ayat tersebut jelas menunjukkan bahwa Allah SWT menurunkan balasan kepada kaum Nabi Syu’aib yang tidak menghiraukan seruan dakwah yang telah disampaikan kepada mereka sehingga mereka menerima azab dari Allah SWT atas perbuatan yang dilakukan oleh mereka.

Kedua, tanda-tanda akan terjadinya Kiamat

Kejadian gempa bumi yang berlaku merupakan salah satu isyarat akan terjadinya Hari Kiamat. Allah SWT berfirman,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

Artinya, “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat).”(Al Zalzalah : 1)

إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

Artinya, “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.”(Al Hajj : 23)

“Pada dua ayat ini, dapat dipahami bahwa kejadian gempa bumi kerap terjadi menjadi tanda akan terjadinya hari kiamat. Tanda-tanda tersebut sekaligus menjadi peringatan kepada seluruh umat manusia supaya mereka segera kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya.”ucapnya

Ketiga, ujian terhadap keimanan seorang hamba

Seorang hamba kepada Maha Pencipta-Nya tidak pernah terlepas dari ujian dan cobaan dari Allah SWT, berbagai bentuk ujian dan cobaan yang datang dari Allah SWT kepada hamba-Nya merupakan bentuk ujian keimanan setiap hamba-Nya. Justru terkadang, ujian dan cobaan yang diberikan adakalanya berbentuk Kesenangan, dan ada masanya berbentuk kesulitan.

Di antara bentuk ujian tersebut adalah bencana gempa bumi. Tujuannya, agar sekiranya bencana tersebut menimpa hamba yang beriman, maka mereka akan menerimanya dengan ikhlas dan ridho serta akan meningkatkan lagi tingkatan keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT.

Apabila bencana tersebut menimpa hamba yang melakukan perkara yang dilarang serta meninggalkan perintah Allah SWT maka mereka akan segera bertaubat dan kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya.

Rasulullah SAW pernah berkata, barang siapa ditimpa musibah, selanjutnya ia berkata,

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا

Artinya, “Niscaya Allah melimpahkan pahala kepadanya dalam musibah yang menimpanya itu dan menggantikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah sirna darinya.”

Dan Rasulullah SAW pun berkata,

أُمَّتِى هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِى الآخِرَةِ عَذَابُهَا فِى الدُّنْيَا الْفِتَنُ وَالزَّلاَزِلُ وَالْقَتْلُ. رواه أحمد وأبو داود وصححه الحاكم ووافقه الألباني

Artinya, “Umatku ini adalah ummat yang dirahmati, mereka semua tidak akan disiksa secara menyeluruh di akhirat, siksa mereka hanyalah terjadi di dunia, berupa berbagai kekacauan, gempa bumi dan pertumpahan darah yang menimpa mereka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud)

“Sebenarnya jika kita mau melihat dengan hati nurani kita, berbagai musibah yang silih berganti menimpa negeri kita, adalah sebagai tebusan atas berbagai kemaksiatan yang akhir-akhir ini merajalela di negeri kita. Pornografi, pornoaksi, riba, narkoba, tidak membayar zakat, dan memakan harta haram,” ujar Ustad Syarif menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: