Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak mengatakan Hari Pancasila yang jatuh pada 1 Juni merupakan peringatan bagi para elit politik di Indonesia agar lebih pancasilais dalam berpolitik.

“Saya yakin warga negara Indonesia sudah sangat pancasilais. Justru yang tidak pancasilais saat ini adalah elit politik,” kata Dahnil dihubungi di Jakarta, Kamis (1/6).

Dahnil mengatakan Pancasila adalah konsensus bersama rakyat Indonesia untuk hidup berbangsa dan bernegara sejak merdeka 17 Agustus 1945. Sebagai sebuah konsensus, Pancasila jangan hanya sekadar menjadi sekadar retorika oleh para elit politik dan pejabat negara.

“Saran saya, para elit politik berhenti untuk beretorika seolah-olah paling pancasilais dan menceramahi masyarakat sebagai pihak yang tidak pancasilais,” tuturnya.

Alih-alih beretorika tentang Pancasila, Dahnil mengatakan para elit politik justru harus lebih pancasilais dengan melakukan politik yang berdasarkan pada sila-sila Pancasila.

“Mereka harus paham dan melakukan politik yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab dan seterusnya sampai dengan menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila dan ditetapkan sebagai hari libur oleh Presiden Joko Widodo.

Peringatan dan penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur sebenarnya bukan yang pertama kali. Pada 1964, Presiden Sukarno juga pernah menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Lahir Pancasila dan hari libur. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: