Jakarta, Aktual.com — Perdagangan intra-Asean dan investasi regional selama ini dinilai masih cukup rendah, yaitu masing-masing 24 persen dan 18 persen. Angka ini juga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara pengekspor komoditas lainnya di Amerika Utara yang mencapai 40 persen, dan Eropa 60 persen.
Kendati demikian, Group Head Global Banking Maybank, Amirul Feisal Wan Zahir mengatakan peluang bagi negara-negara Asean untuk mengembangkan perdagangan dan investasi masih sangat tinggi. Salah satunya peluang adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Bahkan, jika negara-negara Asean ini bersatu bisa mendorong absolute GDP (Gross Domestic Product) bisa hingga tiga kali lipatnya, dari USD700-800 triliun menjadi USD2.400-2.500 triliun,” ujar Feisal dalam konferensi pers “Invest Asean” di Jakarta, Selasa (6/10).
Lebih lanjut dikatakan dia, untuk merealisasikan peningkatan pertumbuhan Asean, negara-negara di Asean harus memiliki daya tahan yang tinggi terhadap guncangan eskternal. Selain itu, negara-negara Asean harus mengurangi ketergantungan dari ekonomi Barat.
“Asean harus membantu Asean demi menciptakan peluang bagi ekonominya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam acara Invest Asean 2015 dihadiri 4.000 peserta dari 19 negara, termasuk 150 perusahaan dengan total kapitalisasi pasar sekitar USD400 miliar dengan Asset Under Management (AUM) USD30 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan