Dualisme Golkar (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pasca mundur dari jabatan Ketua DPR, Setya Novanto ditunjuk Partai Golkar menjadi Ketua Fraksi Golkar DPR menggantikan Ade Komarudin yang ditunjuk jadi Ketua DPR.

Polemik belakangan muncul. Atas perintah ketum Aburizal Bakrie (ARB), Setnov merombak jajaran FPG. Posisi Sekretaris Fraksi yang dijabat Bambang Soesatyo diganti Aziz Syamsuddin, sementara Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit diganti Kahar Muzakir.

“Lalu kenapa rotasi yang merupakan hal biasa dilakukan itu diributkan? Bisa saja rotasi untuk menjaga keseimbangan dan menyelaraskan kerja-kerja di parlemen. Pimpinan fraksi butuh tim kerja yang kompak dan solid agar tujuan mensejahterakan rakyat tercapai. Dengan begitu partai mendapat kepercayaan publik,” kata Direktur Eksekutif Institut Proklamasi, Arief Rachman, dalam keterangan yang diterima Jumat (8/1).

Mungkin juga Bamsoet dan Ahmadi Noor Supit dinilai ARB kurang bisa bersinergi dengan Setnov, maka dicarikan orang yang cocok yaitu Aziz Syamsuddin dan Kahar Muzakir.

“Dan juga karena posisi Ketua DPR sudah diisi oleh Akom (Ketua Umum Soksi), makanya jajaran Fraksi diisi oleh kader Kosgoro,”

“Hal itu lumrah dilakukan dalam rangka menjaga keseimbangan antar faksi ditubuh partai politik, agar tidak ada yang mendominasi,” tambahnya

Namun belakangan, polemik perombakan jajaran Fraksi Golkar terkesan dimanfaatkan oleh Partai Golkar Kubu Agung Laksono untuk merontokan ARB. Pertemuan dikediaman Akbar Tandjung kemarin sore bisa saja dijadikan ajang konsolidasi untuk meruntuhkan ARB dan orang dekatnya dari tampuk pimpinan Golkar.

Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar kubu ARB dalam hal ini sebaiknya mengambil inisiatif untuk mempersatukan kader Partai Golkar yang sedang ‘dikoyak-koyak’ pihak tertentu. Sebagaimana beliau mempersatukan seluruh potensi kader partai golkar dan berhasil memenangkan Pemilu 2004, dimana serangan kepada Golkar sedang dahsyatnya.

“Kekisruhan Partai Golkar sudah sangat tidak sehat dan jauh dari semangat dan prinsip Partai Golkar yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan setia kawan.”

Artikel ini ditulis oleh: