Perjanjian Preman (ilustrasi/aktual.com)
Perjanjian Preman (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik dari Universitad Al Azhar Indonesia Rahmat Bagja mengatakan tiga rangkaian simulasi pasangan calon yang dilakukan PDIP dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta bisa dibaca dari sejumlah angel politik.

Terlebih, ketika Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dipasangkan bukan sebagai calon gubernur melainkan hanya sebagai calon wakil gubernur DKI. Maka, bisa dinilai bahwa partai pemilik kursi terbanyak di Jakarta itu sedang berusaha membuang Ahok secara halus agar tidak dicalonkan melalui partai belambang banteng.

“Iya (buang Ahok secara halus), karena PDIP tahu Ahok tidak akan mau dicalonkan sebagai wakil gubernur,” kata Bagja saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (24/8).

Menurut Bagja, simulasi pasangan calon tentunya menjadi ujian Ahok dan cara PDIP melihat sejauh mana yang bersangkutan bisa dipercaya dan konsisten bila nanti diusung.

“Ini ujian bagi Ahok, PDIP mau melihat apakah Ahok mau menurut atau tidak. Kalau dia nurut dengan kebijakan partai maka dapat dipastikan akan diusung sebagai calon wakil gubernur, tapi jika tidak nurut, Ahok akan ditinggal,” pungkas dia.

 

*Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang