Teheran, Aktual.com – Pertama dalam sejarah militer maritime di dunia, sebuah kapal induk khusus pengangkut pesawat nirawak atau drone diluncurkan Iran. Kapal induk yang diberi nama IRIS Shahid Bahman Bagheri sepanjang 240 meter resmi mulai dioperasikan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Dilansir dari Iran Press dan Mehr News Agency, Panglima Angkatan Laut IRGC Komodor Alireza Tangsiri mengatakan kapal induk ini bergabung ke dalam IRGC setelah menjalani tahapan berbagai uji coba dan latihan militer.
”Garda Revolusi mengambil tindakan untuk mengubah kapal komersial menjadi platform angkatan laut bergerak, yang mampu menjalankan misi pesawat tak berawak dan helikopter di lautan,” kata Tangsiri, Kamis (6/2) siang waktu setempat.
Tangsiri juga merinci fitur-fitur unik kapal perang ini, selain kemampuan militernya, kapal induk IRIS Shahid Baqeri dilengkapi dengan fasilitas medis khusus, termasuk ruang operasi, unit perawatan koroner, radiologi, dan layanan gigi. Kapal itu juga dilengkapi dengan fasilitas olahraga, termasuk gedung olahraga serbaguna dan pusat kebugaran.
Tangsiri juga mengatakan masuknya kapal induk tersebut ke dalam armada Angkatan Laut IRGC merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kemampuan pertahanan, dan pencegahan Iran di perairan jauh demi mengamankan kepentingan nasional negara tersebut.
Sedangkan Kepala Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dalam kesempatan peluncuran kapal induk itu juga mengatakan bahwa sebelum Revolusi Islam, lebih dari 90 persen peralatan militer Iran diimpor dari luar negri, namun kini lebih dari 90 persen peralatan militer diproduksi oleh ilmuwan Iran, termasuk kapal induk tersebut.
Dalam upacara peluncuran di kota pelabuhan selatan Bandar Abbas, ditampilkan berbagai drone, helikopter, dan sistem persenjataan tambahan di atas kapal. Kapal tersebut diklaim mampu menampung dan mengerahkan skuadron drone tempur dan pengintai, serta helikopter tempur sebagai platform misi maritim.
Untuk diketahui, kapal induk IRIS Shahid Bahman Bagheri memiliki panjang 240 meter dengan tinggi 21 meter. Kapal itu juga dapat membawa 60 drone dan 30 kapal peluncur rudal, dan puluhan drone lain mampu melakukan misi pengintaian, pengumpulan data intelijen, atau serangan yang ditargetkan dari atas kapal induk.
Selain itu, ketahanan kapal dapat menghadapi tekanan angin sekitar 41-47 knot, dengan gelombang setinggi mulai 7 meter hingga 9,8 meter). Selain itu, kapal itu mampu beroperasi sejauh 22 ribu mil laut atau 40.744 kilometer, tanpa perlu mengisi bahan bakar di perairan. Sehingga banyak pihak yang meyakini jika kapal induk tersebut memiliki tenaga nuklir.
dilengkapi landasan pacu khusus (ski-jump) dan peralatan penahan untuk pendaratan drone serta gantungan di bawah dek dan peralatan tambahan.
Kapal induk tersebut juga dilengkapi landasan pacu khusus (ski-jump) dan peralatan penahan untuk pendaratan drone serta gantungan di bawah dek dan peralatan tambahan. Jenis-jenis drone yang dibawa kapal induk oitu, diantaranya Mohajer-6 (dipersenjatai rudal Almas), Ababil-3, prototipe Qaher 313, Homa, dan lainnya. Beberapa drone yang ditampilkan di flight dek tampak dilengkapi dengan kait ekor (hook) untuk pendaratan kabel penahan di landasan pacu pendek.
Dari berbagai foto dan video dari acara peluncuran tersebut memperlihatkan drone disimpan di hanggar di bawah dek kapal, kemudian dibawa ke dek penerbangan melalui lift hidrolik. Selain itu, struktur seperti hanggar tertutup tampaknya telah dipasang di belakang anjungan komando kapal, kemungkinan untuk penyimpanan dan pemeliharaan.
Selain kemampuan pengerahan drone dan helikopternya, kapal induk Iran ini memiliki serangkaian fitur operasional tambahan, seperti beberapa peluncur rudal pertahanan udara (hanud) dan rudal anti kapal keluarga Noor, Qader, dan Ghadir, serta beberapa kanon yang kemungkinan kaliber 20 mm dan 30 mm.
Kapal induk IRIS Shahid Bagheri juga memiliki kemampuan membawa dan mengerahkan kapal serang cepat bersenjata dan kapal selam mini.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain