Mereka para ulama bercerita tentang cabang ilmu yang bermacam-macam, dan imam Syadzuli pun memberikan luberan ilmunya kepada mereka dengan ilmu-ilmu yang membuat mereka terdiam dan tidak mampu untuk menjawab tentang ilmu-ilmu mauhibah (laduni), dimana imam Syadzuli juga berbicara tentang ilmu-ilmu yang mereka kuasai dari ilmu-ilmu yang telah dipelajari.

Kemudian sang raja pun berkata kepada Ibnu Al Barra: “laki-laki ini adalah merupakan salah satu pembesar para wali Allah, dan kamu tidak akan mampu menandinginya”, kemudian dia berkata kepadanya: “Demi Allah, sesungguhnya apabila ia tidak keluar sekarang ini, maka para penduduk kota Tunisia ini akan masuk dan mereka akan mengeluarkan anda, dan mereka sekarang telah berkumpul di depan pintu rumah anda”.

Ia berkata: “Kemudian para ulama fikih itu keluar, dan imam Syadzuli dipersilahkan untuk duduk, dan berkata: “barang kali murid-muridku akan datang kepadaku”.

Kemudian beberapa muridnya datang dan berkata kepadanya: “wahai tuanku, orang-orang bercerita tentang anda, dan mereka berkata bahwa anda telah memiliki adab seperti ini, kemudian imam syadzuli pun menangis dihadapan mereka.

Ia berkata: kemudian imam Syadzuli tersenyum dan berkata: ” demi Allah Swt, seandainya saja saya tidak menjaga adab terhadap Allah Swt, maka saya akan keluar dari sana dan dari sini, sambil menunjuk dengan tangannya. Setiap kali tangannya menunjuk ke sebuah arah, maka temboknya pun langsung terbelah.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid