Jakarta, Aktual.co — Corporate Finance International (CFI) perusahaan Spanyol bidang konsultan finansial perbankan berkunjung ke BP Batam untuk mencari informasi perkembangan investasi pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
“Posisi Batam berdekatan dengan Singapura merupakan sebuah keuntungan bagi Batam untuk menarik para calon investor asing. Batam memiliki keunggulan dibanding wilayah Indonesia lainnya,” kata perwakilan dari CFI, Santiago Gil Casares di Batam, Jumat (5/6).
CFI merupakan perusahaan yang berpengalaman dalam perdagangan internasional, asosiasi bisnis dan optimasi proyek dengan perusahaan-perusahaan internasional (Hitachi, StorageTek, Heidelberg, Panda Sofware dan Nucleo-Eliop).
Kunjungan tersebut juga untuk mencari perkembangan bidang industri manufaktur dan perawatan industri berat (heavy industry maintenance), jasa (services) serta regulasi dan peizinan yang ada di Batam yang merupakan salah satu pilihan pengusaha Spanyol untuk melakukan ekspansi ke wilayah Asia.
Santiago berjanji akan mengajak para pengusaha Spanyol untuk berkunjung ke Batam dan Bintan untuk melihat langsung kondisi serta potesi yang dimiliki kedua wilayah.
Kedatangan perwakilan perusahaan tersebut diterima oleh Kasubdit Humas BP Batam Sulasmono dan Kasie Penyiapan Materi Promosi Djohan Effendy di Gedung Marketing Centre BP Batam.
Sulasmono menjelaskan mengenai kondisi serta potensi yang dimiliki oleh Batam sebagai kawasan investasi dan industri diwilayah Asia Pasifik yang sudah dikembangkan oleh Otorita Batam/BP Batam sejak 1970.
“Batam sudah berkembang dan menjadi kawasan investasi utama Asia Pasifik. Jadi kami juga terus berbenah dengan pengembangan fasilitas penunjang kawasan bebas,” kata dia.
Perwakilan tersebut juga melakukan rapat dengan pihak Politeknik Negeri Batam perihal kerjasama dalam membuat kelas khusus untuk bahasa Spanyol di Poltek Negeri Batam.
“Kami juga terus melakukan promosi dengan tujuan semakin banyak investor masuk Batam. Sehingga pertumbuhan Batam mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Sulasmono.

Artikel ini ditulis oleh: