Jakarta, Aktual.com – Petugas keamanan Bandara Internasional Hang Nadim Batam menangkap SF (40) setelah mengatakan di dalam tasnya berisi bom saat berada di pesawat Lion Air tujuan Medan Sumatera Utara pada sekitar pukul 14.50 WIB.

“Berdasarkan laporan, tadi petugas Avsec yang menangkap terus dibawa ke Polsek Bandara Hang Nadim untuk pemeriksaan,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, Senin (30/1) malam.

Ia mengungkapkan kronologi pengamanan pria dalam pesawat Lion Air JT 989 dengan rute Batam-Kualanamu. Rencananya, pesawat terbang pukul 15.20 WIB, kemudian pukul 14.50 WIB penumpang boarding dan memasuki pesawat.

Beberapa saat SF memasuki pesawat duduk di kursi 11D, kemudian datang pramugari untuk meletakan barang bawaannya di bawah kursi. Akan tetapi pelaku menolak dan mengatakan “ini bom Bu”.

Mendengar perkataan tersebut, pramugari melaporkan kepada kapten dan meneruskan ke Avsec Maskapai Lion Air dan Avsec Bandara Hang Nadim. Pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Kantor Avsec selanjutnya dibawa ke Polsek Bandara.

Sementara penumpang yang lainnya diminta turun dan menunggu di ruang A2. Barang bawaan penumpang juga diturunkan untuk diperiksa kembali. Untuk memastikan keamanan, penumpang diminta untuk menjalani SOP masuk ke terminal dan dilakukan kembali pemeriksaan x-ray (alat pemindai).

Pihak bandara mengatakan selama kurang lebih dua jam pemeriksaan, dinyatakan tidak ada barang yang berbahaya atau mencurigakan.

“Pilot akhirnya memutuskan terbang sekitar pukul 18.05 WIB. Sedang pria tersebut ditahan di Mapolsek Bandara hingga pesawat mendarat. Bila terjadi hal mencurigakan, pria ini bisa ditanyai pihak kepolisian,” kata General Manager Komersil Hang Nadim Batam, Dendi Gustinandar.

Hingga pesawat Lion Air tersebut mendarat di Medan, kata dia, tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Pria tersebut selanjutnya dilepaskan oleh pihak kepolisian.

“Tapi sebelumnya pihak kepolisian sudah mencatat keterangan dan identitas pria tersebut,” kata dia.

Dendi mengatakan, larangan bercanda terkait bom sudah sering disampaikan pihak bandara melalui media massa maupun banner-banner yang ada di dalam bandara. Meski demikian beberapa kali kasus tersebut masih terjadi.

“Kami kembali imbau agar masyarakat tidak bercanda dengan mengatakan membawa bom. Karena dampaknya juga merugikan orang banyak,” kata Dendi. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: