Rizal Ramli mengkritik penertiban kawasan kumuh yang dilakukan Ahok. Mantan Menko Kemaritiman itu menilai langkah Ahok bukan langkah pemimpin yang baik dengan tak memberikan solusi.

Jakarta, Aktual.com – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Rizal Ramli menyatakan pencalonannya dalam Pilkada Serentak DKI Jakarta 2017 sebagai bagian dari misteri. Berbagai misteri ini muaranya pada satu tujuan, mengalahkan incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam bincang-bincang santai dengan wartawan di kediamannya, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (18/9), mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu mengakui bahwa pencalonan seseorang dalam Pilkada selayaknya melalui partai politik.

Menurutnya, mekanisme ini sebagai bagian dari demokrasi. Dirinya dalam berbagai kesempatan terus melakukan komunikasi ke pimpinan beberapa partai poltik. Baik di tingkat pusat maupun di DKI Jakarta. Dimana mayoritas pimpinan parpol menyatakan keinginannya mengalahkan Ahok.

“Semangat ini luar biasa, dan mereka akan usung siapa saja dari calon yang mampu dan diperkirakan bisa kalahkan petahana. Responnya sangat positif,” tegas Rizal.

Ditambahkannya, ilmu politik bukan ilmu pasti. Segala sesuatunya bisa terjadi, bahkan sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin dalam politik. Nah, dalam Pilkada DKI Jakarta, kemungkinan tersebut bisa terjadi.

Apalagi masih banyak partai politik yang bisa menentukan calon yang akan diusung. Penentuan bisa saja dilakukan pada akhir-akhir pendaftaran calon di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.

“Politik mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, dinamis, bisa ditentukan pada saat injury time. Respon mereka positif bisa kalahkan petahana,” jelas Rizal.

Disinggung pula soal dinamisnya politik yang kini diperankan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan. Hingga kini, meski ditunggu warga Jakarta partai berlambang banteng moncong putih tersebut belum juga mengumumkan calonnya.

“PDIP paling banyak misterinya, paling besar suaranya. Semakin msiteris semakin banyak yang akan nunggu fatwa Mega. Dengan Risma itu wacana di masyarakat, kami serahkan dengan Bu Mega.

Rizal sendiri belum bisa mengungkapkan partai mana yang akan mengusungnya dalam pencalonan di Pilkada DKI Jakarta. Meski beberapa partai dalam komunikasinya menyatakan respon positif.

“PDIP dulu, kita tunggu saja kurang dari seminggu lagi. Makin banyak misteri makin asyik,” demikian Rizal.

(Laporan: Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka