Perwakilan dari relawan NKRI Nazaruddin Ibrahim, Syaiful, Yayong Waryono, Rambun Tjajo dan Brigaldo Sinaga (kiri ke kanan) menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (13/2). Relawan NKRI menyerukan kepada para pasangan calon pilkada khususnya Pilkada DKI Jakarta untuk berkompetisi secara ksatria dan menghindari praktik-praktik kejahatan pemilu seperti intimidasi dan politik uang agar terciptanya suasana yang damai. AKTUAL/Tino Oktaviano
Perwakilan dari relawan NKRI Nazaruddin Ibrahim, Syaiful, Yayong Waryono, Rambun Tjajo dan Brigaldo Sinaga (kiri ke kanan) menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (13/2). Relawan NKRI menyerukan kepada para pasangan calon pilkada khususnya Pilkada DKI Jakarta untuk berkompetisi secara ksatria dan menghindari praktik-praktik kejahatan pemilu seperti intimidasi dan politik uang agar terciptanya suasana yang damai. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pilkada Serentak Tahap II yang digelar 15 Februari 2017 bukan hanya di DKI Jakarta, melainkan di 101 Kabupaten/Kota dan Propinsi di Indonesia. Pilkada ini merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin di berbagai daerah di Indonesia.

Pilkada sudah semestinya memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan bangsa, memberikan kebebasan kepada setiap warga negara untuk dipilih dan memilih tanpa membedakan Agama, Suku,Ras dan Gender, sesuai konstitusi UUD 1945.

Dengan demikian, pilkada harus menjadi proses kebebasan demokratis dalam memilih pemimpin terbaik tanpa tekanan, ancaman dan apalagi untuk memutus tali silaturahmi kebangsaan antar pemilih di Indonesia.

“Kita tidak mau kemerdekaan politik kita diambil oleh kepentingan segelintir orang dan kelompok tertentu yang bertentangan dengan demokrasi dan UUD 1945. Kita mau Indonesia damai, tentram, loh jinawi dan rahmat bagi kita semua,” kata Waketum Relawan NKRI, Rambun Tjajo, di Jakarta, Senin (13/2).

Terkait hal ini pula, jaringan relawan yang terdiri dari puluhan lembaga menyampaikan beberapa sikap. Yakni berharap Pilkada berjalan damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dengan begitu akan lahir pemimpin daerah yang amanah dan berpihak ke rakyat.

“Kita harus belajar menerima kekalahan dengan lapang dada dan menang dengan tidak merasa jumawa,” tambah Brigaldo Sinaga dalam kesempatan yang sama.

Relawan mengajak seluruh elemen bangsa menjaga agar situasi tetap kondusif dan tidak menjadikan menjadikan Pilkada sebagai kelanjutan ‘pertarungan’ kekuatan pada Pilpres 2014. Warga yang mempunyai hak pilih diminta menggunakan dengan hati-hati dan bertanggungjawab.

“Presiden dan Wakil Presiden perlu memastikan netralitas aparatur pemerintah di semua tingkatan dalam kaitannya dengan Pilkada serentak 2017,” kata Sinaga.

Sementara Yayong Waryono menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Polri dan TNI yang menjaga keamanan dan kelancaran Pilkada Serentak 2017. Pihaknya meminta Polri menegakkan keadilan seadil-adilnya dan melaksanakannya secara transparan.

“Kepada TNI kami meminta tetap Waspada terhadap elemen – elemen yang berupaya menunggangi proses hukum dan politik yang sedang berjalan. Seluruh rakyat harus menghormati proses hukum yang berjalan terlebih terhadap apapun hasilnya dikemudian hari,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: