(ilustrasi/aktual.com)

Mungkin sebagian besar dari kita tidak asing dengan kalimat ‘Lu Jual, Gue Beli’, kalimat singkat itu sering didengar ketika orang  Betawi sedang berhadapan untuk duel alias berkelahi.

Misalnya, dalam tradisi acara pernikahan yang menggunakan para jawara sebagai ‘Palang Pintu’ yang digunakan kedua mempelai, baik laki-laki maupun dari pihak perempuan yang dikemas dalam bait pantun saling bersautan.

Seperti, dalam pantun ‘Naek kapal pegih ke Bali, Di tenge jalan kapalnye mati. Ade nyang jual udeh pasti di beli’, bisa dikatakan sudah menjadi semboyan atau prinsip dari masyarakat Betawi bila dirinya merasa ditantang.

Lalu, apa hubungannya dengan pernyataan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dihadapan ribuan relawannya dalam acara Rapat Umum Relawan, di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Sabtu (4/8) agar para relawan tidak takut untuk berantem, terus menjadi polemik di tengah masyarakat saat ini.

Di tahun politik menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2019, tidak terlepas dari suhu politik yang kian meningkat sehingga segala sesuatu yang datang atau keluar dari kubu bakal calon presiden Jokowi maupun Prabowo Subianto akan mendapat perhatian baik positif ataupun negatif.

“Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Jokowi yang disambut riuh relawan sambil berdiri.

“Tapi jangan ngajak lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut,” sambungnya.

Begitu kutipan pernyataan yang disampaikan Jokowi dalam acara tersebut dan tentu saja menjadi kontroversi, lantaran langsung mengundang reaksi tanggapan beragam dari sejumlah kalangan.

Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi misalnya. Ia menjelaskan maksud arahan Jokowi itu. Dia menegaskan arahan Jokowi itu bukan berarti memerintahkan relawannya untuk berkelahi.

“Tidak ada yang berlebihan. Presiden hanya memompa semangat relawannya untuk lebih militan. Presiden Jokowi berpesan supaya para relawan tidak perlu mencari musuh dalam masa kampanye, tetapi juga tidak boleh gentar apalagi takut. Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu,” sebut dia.

Pro Kontra Diksi Sang Presiden

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang