Sebagai partai yang mengusung Jokowi kembali maju sebagai bakal calon presiden di Presiden 2019, sudah menjadi keharusan dalam menjaga ‘jago’ dari manuver politik yang dilakukan para rivalnya untuk menggerus elektabilitas.

Karenannya, ketika diksi yang digunakan presiden dihadapan ribuan relawan ‘Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut’.

Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan Johan Budi misalnya.Ia meminta agar masyarakat tidak menyalahartikan pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta relawannya agar berani jika diajak berantem. Menurut Johan, pernyataan itu cuma kiasan saja.

Johan mengartikan, pernyataan tersebut tidak bermaksud sebagai berantem dalam artian berkelahi secara fisik.

“Saya kira yang disampaikan pak presiden hanya kiasan, jadi kita tidak boleh memfitnah dan mengeluarkan ujaran-ujaran kebencian,” kata Johan di sela-sela acara pembekalan bacaleg PDIP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/8).

Masih dikatakan mantan komisoner KPK itu, dalam menilai pernyataan Jokowi harus dilihat secara keseluruhan, tidak terputus. Sebab, sebelum meminta relawan untuk ‘berantem’, Jokowi sempat menyampaikan pesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

“Jangan berantem diartikan fisik. Sebelum bicara itu kan pak presiden berpesan untuk menjaga jangan fitnah dan menjaga persatuan dan kesatuan,” paparnya.

Senanda dengan sebelumnya, Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi hanya berupa kiasan memberikan semangat kepada relawan.

Menurut dia, khiasan kata- kata yang digunakan presiden berkaca dari tradisi konflik dalam kultur Jawa. “Memang tradisi konflik dalam kultur yang dipakai Jokowi, konlik tertinggi itu bukan berantem, itu kalau tidak saling bicara. Itu istilahnya orang Jawa jodaan,” terang Hasto.

Secara garis besarnya, sambung Hasto, Jokowi menghimbau kepada seluruh relawan agar tidak sampai berkelahi dan menjunjung demokrasi.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merupakan partai terakhir mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi juga memiliki pandangan tidak jauh beda dengan partai koalisi lainnya.

“Presiden pasti bermaksud baik menggerakkan semangat relawan,” kata Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid melalui pesan singkat,  Minggu (5/8).

Jazilul tidak mau berpikir negatif terkait pernyataan Jokowi tersebut. Ia mengajak kepada pihak pengkritik untuk tidak memanaskan situasi di tahun politik ini. “Saya tidak mau berfikir negatif. Ayolah berfikir dewasa dan gunakan kosakata yang santun dan bermartabat. Sudah terlalu banyak ‘kompor’ di negeri ini jangan bikin panas lagi,” pungkasnya.

Dari MedSos Turun Ke Jalan

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang