Setidaknya berdasarkan daftar kehadiran organisasi relawan Jokowi dalam acara Rapat Umum, di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Sabtu (4/8). Diantaranya, yakni PROJO, Bara JP, Seknas Jokowi, Almisbhat, Duta Jokowi, Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH), Galang Kemajuan, Buruh Sahabat Jokowi, Pos Raya, Relawan Penggerak Jakarta Baru ( RPJB ), Sekber Jokowi Nusantara, JKPK, Jokowi Mania, Guru Sahabat Jokowi, GOJO , Rejo, Solidaritas Merah Putih, JAMAN, Kibar, Josmart, Maluku Voor Jokowi, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, Sedulur Jokowi, Gerakan Wadyabala Jokowi, Foreder, Relawan Merah Putih dan berbagai organisasi lainnya yang hadir saat itu.
Sementara itu, organisasi relawan Prabowo Subainto ada sebanyak 36 Ormas yang mendeklarasikan diri bersatu dalam Koalisi Relawan Nasional Prabowo Presiden (Kornas). Deklarasi ini merupakan bentuk keseriusan mereka untuk memenangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Selain itu, Ketua Dewan Kornas Bagus Bawana Putra mengatakan keberadaan pihaknya ini merupakan representasi suara masyarakat yang menginginkan presiden baru di tahun 2019, di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).
Dia mengajak semua pihak yang berpandangan sama untuk bergabung dengan Kornas. “Jadi dari kami, dari Kornas berketetapan hati membulatkan tekad mengajak rekan-rekan semua dan organisasi kemasyarakatan yang berkenan gabung dengan kami,” tambahnya.
Sementara, Sekjen Dewan Kornas Anhar Tanjung mengungkapkan saat ini telah ada 36 Ormas yang bergabung dengan Kornas. Di antaranya adalah Solidaritas Perempuan Republik Indonesia (SPRI), Garuda Mas, Presidium Mahasiswa Bela Rakyat (PMBR), serta Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI).
Memiliki sama-sama massa relawan yang cukup besar, bagaimana bila kemudian di masyarakat khususnya dalam masa kampanye, kedua kubu saling bertemu nantinya?.
Ketua DPP Partai Gerindra Moh Nizar Zahro mengatakan Indonesia sebagai Negara memiliki aparat penengak hukum yang bisa menjaga keamanan dan ketertiban agar tidak terjadi benturan dan perkelahian di masyrakat nantinya.
“Pemilihan presiden dan wakilnya sudah diatur oleh UU setiap lima tahun sekali dan tidak perlu membakar semangar relawan pendukung untuk berantem. Tentunya, bagi kami sebagai pendukung Pak Prabowo akan berjanji untuk tunduk dan patuh terhadap norma dan aturan yang berlaku,” kata Nizar saat dihubungi aktual.com, Selasa (7/8).
“Kalaupun kami diajak berantem pasti tidak akan kami layani. Karena yang harus dikedepankan adalah festival gagasan dan ide untuk menjadikan Indonesia yang adil dan sejahtera,” pungkasnya.
[pdfjs-viewer url=”http%3A%2F%2Fwww.aktual.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2FFanzine-90818_Pilpres-2019-Waspada-Perang-Medsos-Hingga-Perang-Jalanan.pdf” viewer_width=100% viewer_height=1360px fullscreen=true download=true print=true]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang