Kondisi itu, katanya, adalah tantangan bagi Menkes baru untuk menyelesaikan masalah selain pemenuhan jumlah tenaga kesehatan, dan juga adanya insentif tenaga kesehatan daerah yang tidak menarik.

“Insentif bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil bisa jadi belum cukup menarik dibandingkan dengan potensi risiko yang mungkin harus dihadapi tenaga kesehatan tersebut. Transportasi, tantangan kondisi sosial masyarakat hingga menghadapi konflik berdarah menjadi risiko tinggi bagi mereka,” katanya.

“Saya berharap Menkes baru nanti yang akan dipilih presiden mampu mengurai persoalan kesehatan nasional dan mencari serta menyelesaikan akar permasalahan sehingga dapat memberi jalan keluar dengan cepat. Karena indikator kepuasan masyarakat terhadap pemerintahnya, hingga saat ini selalu memasukkan pelayanan kesehatan sebagai salah satu parameter yang dievaluasi masyarakat,” demikian Adang Sudrajat.

Artikel ini ditulis oleh: