Jakarta, Aktual.co —  Djan Faridz diusulkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditetapkan aklamasi jadi Ketua Umum yang baru. Namun, poin usulan itu digugat beberapa peserta sehingga memicu kericuhan. Alhasil peluang Djan otomatis menjadi ketua umum pun lalu mengambang..

“Jadi posisi Ketua Umum masih akan dibahas bersama lewat musyawarah. Jika cara itu mengalami kebuntuan, maka akan dilanjutkan dengan voting. Kalau bersifat rahasia kan biasanya lebih mudah,” kata Sunardi, pimpinan sidang Muktamar PPP, di Jakarta, Sabtu (1/11).

Sementara untuk batas tenggat waktu musyawarahnya, Sunardi menyatakan harus selesai hari Sabtu kemarin. “Menurut agenda kan hari ini,” katanya.

Sabtu malam, Muktamar sempat ricuh. Pimpinan Sidang Fernita Darwis dinilai gegabah menyimpulkan enam poin di luar agenda sidang.

Poin poin itu adalah,(1) menerima Laporan Pertanggung Jawaban ()LPJ Suryadharma Ali; (2) teguh berkoalisi dengan Koalisi Merah Putih; (3) menolak keputusan Kemenkumham yang mengakui kepengurusan DPP versi Romahurmuziy; (4) menolak Muktamar Surabaya; (5) menindak tiga pengurus yang dianggap membangkang, yaitu Suharso Monoarfa, Rommahurmuziy, dan Emron Pangkapi.

Poin yang memicu kericuhan ialah, yang menetapkan Djan Faridz jadi Ketua Umum partai Kabah ini. Sunardi sendiri pun sempat menjelaskan, poin kontroversial tersebut telah dianulir. Ini berarti posisi Ketua Umum belum terisi.

“Hari ini tidak ada keputusan itu. Semua masih sangat berpeluang.” katanya.

Ahmad Yani, salah satu calon Ketum, juga berharap pemilihan tidak dilakukan secara aklamasi. Apalagi dia juga tetap mencalonkan diri.

“Di Muktamar Surabaya itu kan ada tiga calon, yang dua mundur, sehingga Romahurmuziy otomatis terpilih secara aklamasi. Tapi di sini saya masih akan terus maju, tidak ada alasan untuk memilih secara aklamasi,” ujarnya.

Sebaliknya, Djan Faridz menandaskan, dia pun tak keberatan jika Ahmad Yani tetap berniat mencalonkan diri. “Boleh. Gak ada yang larang. Kalau mau maju gak ada yg larang.”

Lagi pula, lanjut Djan, posisi ketum PPP ini berkait dengan prinsip keumatan. Sehingga, tidak elok jika dia memaksakan diri untuk menduduki kursi Ketua. “Tapi kalau diberikan amanah insya Allah saya siap.”

Artikel ini ditulis oleh: