Jakarta, Aktual.com — Polda Papua menegaskan tidak ada penambahan pasukan ke Timika menyusul bentrokan antara aparat Polsek Mimika Baru dengan warga di Gorong-gorong, Senin (28/9) malam.

“Tidak ada penambahan pasukan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Patrige Renwarin di Timika, Selasa (29/9).

Terlebih, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw yang sedang berada di luar daerah menugaskan Wakapolda Papua Brigjen Polisi Rudolf Albert Rodja, untuk datang ke Timika guna mengkoordinasikan proses pemeriksaan tiga anggota Polsek Mimika Baru yang melakukan penembakan terhadap warga Gorong-gorong.

Wakapolda yang didampingi Kasat Brimob Polda Papua Kombes Polisi Mathius Fakhiri dan sejumlah pejabat teras Polda Papua juga, akan memberikan petunjuk dan arahan kepada penyidik Polres Mimika untuk menyelidiki kasus penembakan yang berujung pada pembakaran ratusan kios pedagang.

Patrige mengatakan tiga anggota Polsek Mimika Baru tersebut sudah menjalani pemeriksaan, yang dipimpin langsung Kabid Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Papua. “Kabid Propam langsung mengambil alih pemeriksaan terhadap tiga anggota yang mengeluarkan tembakan sehingga jatuh korban,” ujar dia.

Patrige juga belum memastikan apakah korban yang meninggal dunia yakni atas nama Niko Bagau alias Idan Kaleb Bagau 18 tahun, akibat tertembak peluru anggota Polsek Mimika Baru ataukah oleh pelaku lain. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami belum tahu korban ini meninggal karena luka tembak oleh siapa. Kami tetap berpegang teguh pada azas praduga tak bersalah,” katanya.

Senada dengan Patrige, Komandan Satuan Brimob Polda Papua Komisaris Besar Polisi Mathius Fakhiri menegaskan tidak ada penambahan pasukan dari Polda Papua ke Timika. “Tidak ada. Pasukan yang ada di Timika sudah cukup,” katanya.

Bentrok antara aparat Polsek Mimika Baru dengan warga Gorong-gorong pecah pada Senin (28/9) malam. Peristiwa itu bermula dari penangkapan salah seorang pemuda yang dituduh hendak mencuri sepeda motor di rumah salah satu warga di kompleks Biak Gorong-gorong.

Pada Senin (28/9) petang, Ny Maria Dolorossa meminta bantuan pengamanan dari anggota Polsek Mimika Baru lantaran merasa terancam oleh sekelompok pemuda yang merupakan rekan pelaku yang ditangkap polisi.

Merespon laporan itu, Polsek Mimika Baru menugaskan tiga anggota dengan membawa mobil patroli menuju rumah Ny Maria Dolorossa di kompleks Biak Gorong-gorong. Melihat kedatangan polisi, sekelompok pemuda tersebut semakin marah, lalu merusak rumah Ny Maria Dolorossa. Ketiga polisi memilih berlindung di salah satu rumah petakan milik salah seorang warga. Namun kelompok massa terus mengejar mereka dengan lemparan batu, kayu dan bersenjatakan alat-alat tajam.

Dalam keadaan terdesak, ketiga polisi mengeluarkan tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan massa yang semakin beringas. Akhirnya, ketiga anggota Polsek Mimika Baru tersebut menembaki warga yang datang menyerang hingga jatuh dua korban, di mana salah satunya meninggal dunia.

Mendengar ada salah satu warganya meninggal, massa kemudian membakar rumah Ny Maria Dolorossa dan selanjutnya membakar ratusan kios, ruko dan lapak milik para pedagang yang berjejeran di sisi kiri dan kanan Pasar Swadaya Gorong-gorong.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu