Foto udara kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (20/10). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/15 *** Local Caption ***

Dumai, Aktual.com — Polisi Kehutanan Kota Dumai menyebutkan, berdasarkan data pemantauan satelit NOAA-18 pada Sabtu (13/8) lalu ditemukan 18 titik api kebakaran hutan lahan di sejumlah kecamatan dan kini masih dipadamkan.

Kepala Bidang Kehutanan pada Dinas Pertanian Kehutanan Dumai Hadiono menyebutkan, kemunculan titik api dalam beberapa hari terakhir terus mengalami peningkatan akibat selain kondisi cuaca panas juga ada yang sengaja membakar.

“Petugas gabungan masih bekerja keras memadamkan api kebakaran lahan di 18 titik api yang terpantau satelit,” kata Hadiono, Minggu (14/8).

Titik panas kebakaran lahan terpantau satelit berlokasi di Kecamatan Medang Kampai, Dumai Selatan, Bukit Kapur dan Sungai Sembilan. Lahan terbakar yang telah menyebabkan muncul kabut asap itu merupakan milik masyarakat dan tidak ada perusahaan, terdiri lahan kosong dan areal perkebunan.

“Upaya penanggulangan api terkendali sulitnya mencari sumber air karena saat ini cuaca panas dan menyebabkan kekeringan,” kata dia lagi.

Untuk pemadaman api dilakukan oleh petugas gabungan dari berbagai instansi, yaitu TNI Polri, Polhut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Manggala Agni dan aparatur kecamatan kelurahan serta menggerakkan keterlibatan masyarakat peduli api.

Api yang membakari lahan, diakui dia masih belum dikendalikan karena terkendala sumber air untuk pemadaman dan keterbatasan menembus medan terbakar karena cuaca panas dan terik di Dumai.

Kepala BPBD Dumai Tengku Izmet di Dumai mengatakan pada Jumat (12/8) lalu masih terdapat dua titik api sesuai data yang dilperoleh dari Badan Metereologi Klimatologi Geofisika Pekanbaru.

“Dua titik api tersebut berada di Kecamatan Medang Kampai Dumai dan kemunculan titik api ini mendadak setelah angin berhembus cukup kencang,” kata Ismet.

Laporan: Antara

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu