Sejumlah anggota Polisi menurunkan jenazah terduga anggota teroris yang tewas, untuk dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Polda NTB di Mataram, Selasa (16/2). Terduga teroris berinisial FR yang tewas tertembak saat penggerebekan Senin (15/2) di Kampung Penatoi Bima tersebut diduga berkaitan dengan jaringan Santoso. ANTARA FOTO/Hero/AS/ama/16.

Jakarta, Aktual.com — Polri memastikan dua orang yang tewas saat baku tembak di Poso, Sulawesi Tengah adalah kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Santoso.

Kasatgas operasi Tinombala Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan, dua orang tersebut bergabung dengan Santoso sejak 2014 silam.

“Dua orang tewas ini kita belum bisa menyebutkan siapa, tapi dari data-data yang bisa dilihat dua ini orang Uigur. Sudah lama bergabung kelompok Santoso sejak 2014 mereka sudah ada di sana,” kata Leo Bona, Jakarta, Rabu (16/3).

Selain dua orang itu, sebelumnya tim gabungan TNI-Polri juga menemukan satu orang yang diduga kelompok Santoso. Dia ditemukan di sungai Lariang.

“Jenazah kita temukan tanggal 1 kita belum bisa menyebutkan itu siapa, karena kita belum dapat antermortemnya.”

“Tapi kalau melihat dari sungai ditemukannya, kurang lebih sama dengan penemuan pertama ada kemungkinan itu dari kelompok mereka.”

Dua orang yang tewas itu tertembak dibagian yang berbeda. Satu di bagian kepala dan satu korban lainnya di bagian badan. Saat ini, dua jenazah itu sudah dibawa ke rumah sakit bhayangkara Palu.

“Ada yang di kepala, ada yang di badannya. Jenazah di bawa ke RS Bhayangkara Palu.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu