Surabaya, Aktual.com – Setelah melakukan penyidikan dan penelitian terhadap mobil Lamborghini yang dikemudikan Wiyang Lautner, polisi pun menyampaikan beberapa hasil yang dilakukan oleh tim ahli dari PT. Artha Auto Lamborghini, Jakarta kepada polisi.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lyli Djafar, mengatakan ada dua poin yang dihasilkan dari kerusakan. Bahwa unit super car tersebut merupakan type 570/4STS, tahun 2012, kapasitas mesin 5500cc, berat kendaraan 1,5 ton, produksi Italia.

Dalam hal mengemudi, Wiyang diperkirakan sudah biasa mengemudikan super car. Hal ini dibuktikan ketika saat kejadian, tersangka Wiyang tidak melakukan apa-apa, dan tidak melakukan penambahan tenaga/gas, justru menurukan kecepatan.

‎Tetapi, saat itu Wiyang diduga tidak bisa memperkirakan kondisi jalan yang dilalui, apakah dalam kondisi kering atau basah, termasuk kondisi jalan yang bergelombang atau tidak.

“Jadi kondisi jalan kering dan kondisi jalan hujan atau basah itu berpengaruh. Apabila kondisi jalan ada perubahan dari jalan basah ke jalan kering atau sebaliknya, maka cenderung bahaya, sehingga dapat menyebabkan ban mobil slip,” kata AKP Lyli menirukan tim ahli yang disampaikan kepada penyidik di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/12).

Kondisi airbag, kata Lyli, dalam mobil Lamborghini milik Wiyang juga bekerja dengan baik. Terbukti dengan mengembangnya air bag di mobil mewah Wiyang itu ketika terjadi benturan, setelah tim ahli melakukan penyelidikan.

Poin kedua, ‎dilihat dari pantauan rekaman CCTV dan analisa kerusakan kendaraan, didapat kesimpulan bahwa Wiyang saat kejadian menggunakan system manual dan terjadi kerusakan dari gigi 3 ke gigi 4.

Masih kata AKP Lyli yang menirukan tim ahli, bahwa sebelum berkendara, pemilik Lamborghini harus terlebih dahulu mendapatkan pelatihan khusus. Ini penting untuk mengenal karakter super car, karena jenis mobil Lamborghini berbeda dengan mobil lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Ahmad H. Budiawan