Jakarta, Aktual.Com- Sebanyak sepuluh terduga teroris berhasil diungkap pasca penemuan bom panci di Bintara Jaya 8, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Sabtu 10 Desember 2016.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, mereka diketahui langsung berada di bawah kendali pimpinan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bahrun Naim di Suriah yang berafiliasi dengan ISIS.

“Ini sel-sel terorisme Bahrun Naim, Jamaah Ansharut Daulah, yang ada di berbagai wilayah di Indonesia. Kita tahu bahwa mereka melakukan pertemuan di Malang tahun lalu bulan November,” kata Boy Rafli dikantornya, Jakarta Selatan, Kamis (15/12).

Bahrun Naim juga memiliki kaitan dengan narapidana terorisme Aman Abdurrahman yang mendekam di Lapas Nusakambangan.

Pada November 2015, para pelaku teror di bawah jaringan Bahrun Naim diketahui melakukan video conference dengan Aman Abdurrahman yang merupakan pimpinan JAD di Indonesia. Salah satunya adalah jaringan Nur Solihin di Bekasi.

“Ada instruksi melalui video conference dengan Aman Abdrurrahman sebelum dia diisolasi di Lapas Nusakambangan,” katanya.

Sebanyak 10 tersangka terorisme yang ditangkap terkait penemuan bom di Bekasi yakni Muhammad Nur Solikin alias Abu Ghurob, Agus Supriyadi alias Agus bin Panut Harjo Sudarmo, Diyan Yulia Novi alias Ayatul Nissa, Suyanto alias Abu Iza, Khafid alias Toni bin Rifai, Arinda Putri Maharani, dan Wawan Prasetyawan alias Abu Umar bin Sakiman.

Berdasarkan perkembangan penyidikan terhadap tersangka Wawan juga terungkap pelaku teror lainnya yakni Imam Syafii yang merupakan peneror di Alfamart Solo pada 25 November 2016 dan Candi Resto Solo Baru pada 3 Desember.

Kemudian atas nama Sumarno asal Klaten dan terakhir Sunarto ditangkap di Karanganyar karena keterlibatan pelaku atas teror di Candi Resto Solo Baru. “Ketiganya sudah dibawa dan masih dalam pemeriksaan,” ujar Boy.

Pewarta : Fadlan Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs