Jakarta, Aktual.com– Mabes Polri masih menunggu data antemortem untuk mengidentifikasi korban Pesawat Skytruck M-28‎ yang hilang kontak pada Sabtu (3/12) lalu.

Identifikasi dilakukan setelah tim gabungan pencarian korban menemukan potongan tubuh manusia di sekitar Perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Direktur Disaster Victim Identification (DVI) Polri Kombes Anton Castilani mengatakan, polisi sudah mengumpulkan ‎13 data antemortem dari keluarga masing-masing.

Namun berdasarkan laporan yang diterimanya tadi malam, sudah ada sebelas data antemortem terkait jatuhnya pesawat milik Polri tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara, Batam.

‎”Tengah malam tadi, Tim Antemortem Mabes Polri berhasil mengumpulkan sebelas data antemortem dan DNA pembanding dari keluarga korban di Jakarta dan sekitar‎nya,” kata Anton, Senin (5/12).

Sedangkan, untuk dua antemortem lainnya tengah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Batam. “Dua data antemortem lainnya dari Jawa Tengah dan Banten akan dikirim Mabes hari ini,” terang Anton.

Sehingga terkumpulnya antemortem ini polisi berharap dapat segera mengidentifikasi potongan organ tubuh yang ditemukan. Kata Anton, proses identifikasi akan melewati tahapan yang panjang.

Sebab, untuk menguji keakuratan identifikasi hanya tersedia opsi tes DNA. ‎”Melihat kondisi jenazah yang ditemukan, proses identifikasi akan sangat bergantung pada pemeriksaan DNA‎,” tandasnya.

Sebelumnya, Pesawat Skytruck M-28 yang mengangkut 13 anggota Polri dinyatakan hilang kontak saat melintasi udara di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12).

‎Tim pencarian gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan Polri, telah berhasil mengevakuasi sejumlah potongan organ manusia yang diduga korban jatuhnya pesawat milik polisi tersebut.

Potongan tubuh itu ditemukan mengambang di atas permukaan laut pada keesokan harinya. Guna mengetahui potongan organ tubuh tersebut adalah korban Pesawat Skytruck,

Selanjutnya potongan-potongan tubuh manusia ini langsung dimasukkan ke dalam empat kantong mayat untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Batam, guna proses identifikasi. (Fadlan Syiam Butho)

Artikel ini ditulis oleh: