Tim DVI Polda Sulselbar mengangkat peti jenasah korban jatuhnya pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM usai diidentifikasi di RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/10). Tim DVI Polda Sulselbar baru mengidentifikasi tiga korban dari 10 korban tewas akibat jatuhnya pesawat Aviastar, dan selanjutnya jenasah korban tersebut akan diserahkan kepada keluarga korban. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ama/15

Makassar, Aktual.com – Dua jenazah korban pesawat Aviastar diserahterimakan dari tim dokter Polri kepada pihak keluarga. Serah terima ini karena, proses identifikasi sudah selesai.

“Kedua jenazah sudah diambil karena seluruh proses identifikasi sudah selesai,” ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Rabu (7/10).

Dua jenazah itu adalah Nurul Fatimah (26) warga Jalan Sunu, Kecamatan Tallo, Makassar, Sukris Winarto (43) warga Jalan Merak Nomor 6, Kelurahan Mandala, Biak, Papua.

Sukris Winarto yang menjadi teknisi pesawat Twin Otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 itu diambil langsung saudara kandungnya AKP Sukris Trihartono.

“Sebenarnya ada tiga jenazah yang akan diserahterimakan dan keluarganya Riza Arman sudah ada. Tapi, keluarganya menunggu hasil identifikasi istri dan anak Riza,” katanya.

AKP Sukris Trihartono yang juga Kepala Unit III Tindak Pidana Korupsi Satuan Reskrim Polrestabes Surabaya datang langsung menjemput jenazah kakak kandungnya Sukris Winarto (43).

“Saya mewakili keluarga datang ke Makassar untuk menjemput kakak saya setelah mengetahui informasi dari media massa,” katanya.

Dia mengatakan dirinya bersama seluruh anggota keluarganya sudah menerima takdir yang menimpa saudaranya karena sejak lama memang berprofesi sebagai teknisi pesawat.

Dia mengaku jika kakaknya itu baru bekerja di Aviastar selama 14 bulan ini karena di tempat awalnya bekerja yakni maskapai Merpati Nusantara sudah tutup.

“Di Merpati dia lama bekerja dan setelah tutup, kakak saya bekerja di Aviastar,” kata Sukris Trihartono.

Artikel ini ditulis oleh: