Mataram, Aktual.com – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Mataram, menyita ratusan terompet dengan bahan baku sampul Al-Quran dari sejumlah pedagang di beberapa titik di kota ini.

“Pada Selasa (29/12) petang kami telah melakukan razia ke sejumlah pedagang terompet dan berhasil menyita lebih dari seratus terompet menggunakan sampul Al Quran,” kata Wakil Kepala Polres Mataram Kompol I Made Baduarsa SH MH di Mataram, Rabu (30/12).

Kompol I Made Baduarsa yang ditemui usai menghadiri upacara HUT Satpam mengatakan, terompet tersebut saat ini masih diamankan di kantor polisi untuk menunggu proses selanjutnya.

Ia mengatakan, setelah menerima informasi tentang temuan dan larangan peredaran terompet berbahan sampul Al Quran dari Polda NTB, Polres Mataram langsung beregerak bersama aparat polsek.

“Untuk terompet yang tidak menggunakan sampul Al Quran, tetap diperbolehkan dijual,” katanya.

Meski berhasil menyita ratusan terompet yang dibuat dari sampul Al Quran di sejumlah titik di Kota Mataram, pihaknya akan terus melakukan razia setiap hari termasuk di pintu masuk.

Pasalnya, kata dia, dari keterangan pedagang menyebutkan terompet-terompet itu berasal dari luar kota. Namun demikian, pihaknya menyakini dengan adanya kegiatan razia dan telah diamankannya ratusan terompet tersebut kemungkian kecil terompet berbahan baku sampul Al Quran akan dikirim lagi.

“Apalagi, razia terompet yang bersampul Al Quran ini dilakukan secara serentak di setiap daerah,” katanya.

Terkait dengan itu, Baduarsa meminta masyarakat terutama umat muslim untuk bersabar dan tetap tenang karena aparat kepolisian sudah melakukan tindakan.

Hal itu sebagai upaya antisipasi guna menghindari terjadinya konflik di tengah masyarakat, terlebih saat ini sebagian masyarakat sedang merayakan Maulid Nabi, Hari Raya Natal dan persiapan tahun baru.

Karena itu, peran masyarakat penting untuk segera memberikan informasi ke aparat terdekat jika menemukan adanya peredaran terompet dengan sampul Al Quran di lingkungan sekitar.

“Tanpa adanya peran masyarakat, kami tentu tidak bisa berbuat secara maksimal,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: