Padang, Aktual.com – Posko Pemantauan Aktivitas Gunung Marapi, Sumatera Barat, mencatat hingga Minggu (15/11) kemarin, ada 201 aktivitas vulkanik. Akibatnya, status Gunung Marapi hingga saat ini, Senin (16/11) masih dalam status Waspada, dimana dilarang beraktivitas pada radius tiga kilometer dari titik erupsi.

Petugas Pengamat Gunung Marapi, Warseno menyebutkan, peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi dari awal November. Berdasarkan pantaun Seismograf dari 201 aktivitas tersebut, terbanyak terjadi pada Gempa Tornillo mencapai 129 kali.

“201 aktivitas itu terdiri dari, tiga kali gempa letusan, satu kali hembusan, sembilan kali tremor, empat kali vulkanik dangkal, satu kali vulkanik dalam, 129 tornillo, 12 kali tektonik lokal dan 42 kali tektonik jauh,” jelasnya via seluler, Senin (16/11).

Kemudian, letusan Gunung Merapi tercatat sebanyak tiga kali pada bulan November. “Dua kali pada 3 November, kemudian satu kali pada 14 November lalu terjadi gempa Vulkanik,” sebutnya.

Selain itu, selama status waspada, Gunung Marapi sudah mengeluarkan letusan asap dengan radius mencapai 100 meter. “Kita sudah berikan himbauan agar tidak (melakukan) aktivitas pada radius 3 kilometer dari titik erupsi atau kawah gunung,” jelasnya.

Sementara itu, terkait perkembangan status kedepan, pihaknya sendiri belum dapat memprediksi. Hal ini berkaitan dengan pantauan pergerakan aktivitas Vulkanik Gunung Marapi.

“Belum tahu ya, itu tergantung datanya, dan pergerakannya. Terpenting, sekarang terus kita berikan laporan kepada Pemda setempat untuk mengambil langkah selanjutnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: