Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mendesak parpolisasi pada susunan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dihentikan, demi kepentingan bersama.

“Kepengurusan PBNU hasil Muktamar di Jombang, banyak didominasi oleh kekuatan partai politik tertentu sehingga harus segera dihentikan,” kata pria yang akrab disapa Romi saat berkunjung ke kantor PWNU Jawa Tengah, Semarang, Senin (31/8).

Dia menjelaskan, susunan pengurus PBNU saat ini tidak menunjukkan dan telah mencederai khitah NU. “Oleh karena itu, PBNU harus segera meluruskannya karena sangat membahayakan bagi eksistensi NU secara nasional,” ujarnya.

Menurut dia, NU merupakan aset bangsa yang harus dikelola secara profesional dan PBNU harus mampu menjaga jarak sama antara satu parpol dengan parpol lainnya.

Dia pun mencontohkan DPP PPP yang akan selalu menjaga jarak dengan NU agar tidak mengganggu khitah NU. “NU seharusnya bisa menjadi organisasi perekat umat, bukannya justru menjadi organisasi yang menciptakan sekat bagi umat,” katanya.

Ketua PWNU Jateng Abu Hapsin juga mendesak pengurus pusat PBNU untuk merombak susunan kepengurusan, yang ada saat ini karena diduga hanya mengakomodasi parpol tertentu.

“PWNU Jateng telah mengirim surat yang juga ditandatangani oleh mustasyar kepada PBNU agar merombak kepengurusan yang saat ini sudah tersusun,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu