Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy didampingi Sekretaris Jenderal Arsul Sani pengumuman pasangan calon Gubernur Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus dan calon Wakil Gubernur Maluku Utara Rivai Umar di kantor DPP PPP, Jalan Pangeran Dipoenogoro, Jakarta Pusat, Jumat (26/12). PPP resmi mengusung Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar sebagai kepala daerah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara pada Pilkada 2018 yang berkoalisi dengan Partai Golongan Karya (Golkar). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara resmi mengusung Ahmad Hidayat Mus (AHM)-Rivai Umar sebagai pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur dalam kontes Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku Utara pada tahun depan.

Deklarasi ini sendiri dilakukan di kantor Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) PPP di Jakarta, Selasa (26/12) malam.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Arsul Sani menyatakan, pihaknya telah menggandeng Partai Golkar untuk mengusung Paslon ini dalam Pilgub Maluku Utara 2018.

“PPP sudah sepakat untuk berkoalisi dengan partai Golkar untuk mendukung Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar,” ujar Arsul Sani.

Arsul pun meminta semua kader PPP untuk mendoakan pasangan tersebut agar meraih kemenangan dan menjadi pasangan Kepala Daerah di Provinsi Maluku Utara.

“Sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur, kita doakan, kita istigosah kecil-kecil agar jalannya di lapangan lancar dan mencapai kemenangan di 2018,” kata anggota Komisi III DPR ini.

Sebagai informasi jumlah kursi gabungan antara PPP dan Partai Golkar dalam DPRD Maluku Utara adalah 9 kursi, meliputi 8 kursi milik Golkar dan sebuah kursi milik PPP.

Sementara, syarat untuk maju sebagai Cagub dan Cawagub di provinsi tersebut, harus memiliki dukungan minimal 9 kursi DPRD.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy (Romi) mengungkapkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihaknya untuk mengusung AHM-Rivai Umar dalam Pilgub Malut. Salah satunya adalah pengalaman AHM sebagai kepala daerah Kepulauan Sula.

“Pertimbangan paling sederhana adalah pengalaman karena memimpin provinsi yang terbatas ini membutuhkan inovasi pemikiran atas pengalaman sebagai kepala daerah (Bupati) Kepulauan Sula,” ujar Romi.

Sedangkan keputusan untuk memilih Rivai Umar sebagai Cawagub Maluku Utara disebut Romi sosok tersebut merupakan akademisi yang telah dikenal di provinsi penghasil cengkeh dan pala itu.

Sehingga, kombinasi antara politisi dengan akademisi diharapkan menjadi pasangan yang pas untuk memajukan Maluku Utara.

“Merupakan mantan rektor di Universitas Khairun, kombinasi antara politisi dan akademisi menjadi kombinasi yang ideal. Pak Rivai Umar juga dikenal sebagai bapak ormas yang aktif di Muhamadiyah yang cukup mewarnai perkembangan ormas di Maluku Utara,” kata Romi.

Pembacaan ini dihadiri oleh Wasekjen PPP Achmad Baidowi, Ketua DPW Maluku Utara dan calon gubernur dan calon wakil gubernur Ahmad Hidayat Mus Rivai Umar.

Teuku Wildan A.