Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, menguat 170 poin menjadi Rp12.090 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.260 per dolar AS.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa reaksi pelaku pasar keuangan di dalam negeri terhadap kondisi politik di dalam negeri yang mulai kondusif cukup positif, kondisi itu mendorong keyakinan bahwa pemerintahan baru nanti akan dapat menjalankan rpogram yang dicanangkan sebelumnya berjalan lancar.

“Sentimen positif didominasi dari dalam negeri, kondisi politik sebelumnya yang memanas sudah mulai kondusif. Adanya pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto membuat psikologis investor yakin ke depannya terhadap pasar investasi,” katanya di Jakarta (17/10).

Ke depan, ia menambahkan bahwa susunan kabinet pemerintahan baru nanti akan kembali menjadi perhatian pelaku pasar keuangan di dalam negeri. Diharapkan, kabinet pemerintahan baru nanti diisi oleh sosok yang sesuai dengan kemampuannya.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa sentimen politik ini hanya bersifat sementara, pelaku pasar juga harus mencermati kondisi ekonomi global yang cenderung melambat.

“Melambatnya perekonomian global tentu akan berdampak juga pada indonesia,” ucapnya.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa penguatan dolar AS tertahan seiring dengan pernyataan salah satu pejabat the Fed menyatakan bank sentral AS dapat mempertahankan program pembelian obligasinya.

“Kondisi itu cukup menenangkan pasar di tengah merebaknya kecemasan atas outlook kebijakan moneter AS,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (17/10) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.222 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.207 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka