Ganjar Pranowo (kiri), Anies Baswedan (tengah) dan Prabowo Subianto (kanan) diprediksi seiring berjalannya waktu, sosok dan ketokohannya akan meredup jelang pilpres 2024, terutama Anies dan Ganjar yang habis masa jabatan gubernurnya sebelum 2024. Aktual.com/Kumparan

Jakarta, Aktual.com – Lembaga survei Politika Research and Consulting (PRC) berkolaborasi dengan Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis survei nasional soal pendapat Key Opinion Leader (KOL) tentang calon presiden (Capres) 2024.

Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam 11 aspek penilaian yang dilakukan pada 11 figur calon presiden untuk Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menyampaikan, Ganjar dalam berbagai aspek survei tersebut.

“Kalau dibaca secara umum rekap skor 11 aspek yang kita tanyakan tadi, maka muncullah Ganjar Pranowo tertinggi dengan 7,51. Disusul Anies Baswedan dengan nilai 7,31,” ujar Adi seperti dalam keterangan tertulis diterima Senin (7/3).

Sementara di posisi ketiga ada Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno 7,2, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7,14 dan Menteri BUMN Erick Thohir dengan angka 6,88.

Di luar lima besar ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 6,85, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 6,69, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 6,54, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 6,41.

Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 6,31 dan Ketua DPR RI Puan Maharani 5,8.

Di sisi lain, Adi Prayitno menyebutkan, survei dilakukan terhadap tokoh-tokoh kunci atau key opinion leader (KOL). Dia menegaskan, para tokoh yang diwawancarai tidak berafiliasi dengan partai politik dan berpendidikan tinggi.

“Orang-orang yang kita wawancarai ini, kita anggap paham betul situasi politik sosial, bahkan soal roadmap capres 2024,” kata akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Survei PRC dan PPI dilakukan pada 5 Januari-5 Februari 2022 terhadap 207 tokoh dari enam unsur di 34 provinsi.

Enam unsur tersebut antara lain perguruan tinggi, media massa, dunia usaha, ormas keagamaan, institusi budaya, dan lembaga swadaya masyarakat. Pengukuran dalam survei KOL ini menggunakan Skala Likerts.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu