Tembok perbatasan terlihat saat warga Palestina di Kamp Pengungsi Aida menjalani kesehariannya dalam ketakutan akibat serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi di Betlehem, Tepi Barat pada 07 Desember 2023. (ANTARA/Anadolu)

Paris, aktual.com – Presiden Prancis menyatakan bahwa saatnya untuk mencari solusi gencatan senjata di Gaza dan mengambil tindakan tegas terhadap pemukim ilegal Yahudi yang dapat mengancam perdamaian di Tepi Barat.

Pada hari Kamis (21/12) waktu setempat, berbicara di pangkalan militer di mana tentara Prancis ditempatkan di Yordania, Emmanuel Macron menyampaikan kepada wartawan bahwa stabilitas keamanan saat ini “berada di bawah ancaman.”

“Saya tidak melupakan tragedi kemanusiaan di Gaza,” kata Macron, menekankan bahwa gencatan senjata di wilayah kantong yang terkepung harus dilakukan untuk membuka kembali “cakrawala politik.”

Ditekankan bahwa tiba saatnya untuk memberikan sanksi kepada para pemukim Yahudi yang dapat mengancam perdamaian di Tepi Barat, ia menyatakan bahwa negaranya tengah berupaya mencegah perluasan konflik di wilayah tersebut.

Dia mengatakan “setiap nyawa tak berdosa yang dicuri adalah sumbangan bagi fanatisme hari ini dan besok.”

“Ancaman Houthi terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah tidak dapat diterima,” katanya, mengacu pada serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal komersial yang dikatakan terkait dengan Israel, dan menambahkan bahwa terdapat tentara Prancis di banyak negara di wilayah tersebut.

Sejak serangan yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza. Menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut, hampir 20 ribu warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 52 ribu orang lainnya mengalami luka-luka.

Terjadi juga kerusakan yang luas pada rumah-rumah dan infrastruktur lainnya, serta kekurangan makanan, air, dan obat-obatan di Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel menyatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain