Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan keterangan pers setelah ditutupnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3). KTT tersebut menghasilkan resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI serta Deklarasi Jakarta yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Subekti./foc/par/16.

Jakarta, Aktual.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon pada Jumat, dan mengutuk penembakan mematikan di dekat tempat suci Yerusalem, kata kantor berita Palestina, Wafa.

“Presiden menyatakan penolakannya yang kuat dan mengutuk peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, serta penolakannya terhadap insiden kekerasan di manapun, terutama di tempat ibadah,” kata Wafa.

Abbas meminta Netanyahu untuk mengakhiri penutupan tempat suci itu, di mana tiga pelaku bersenjata menembak mati dua orang polisi Israel dan melukai seorang lagi. Netanyahu meyakinkan Abbas terhadap Status quo yang sudah berlangsung lama di kawasan tersebut, yang memberi kaum Muslim hak khusus beribadah disana, hak tersebut akan dipertahankan, kata Wafa.

Sebelumnya, tiga orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi di dekat tempat suci Yerusalem pada Jumat, menewaskan dua polisi Israel, sebelum akhirnya para pelaku dibunuh oleh petugas keamanan, kata polisi Israel.

Pihak berwenang Israel menutup daerah tersebut setelah terjadinya serangan, peristiwa itu merupakan kejadian paling serius dalam beberapa tahun belakangan, yang terjadi di tempat suci bagi dua umat beragama, Muslim dan Yahudi.

Penutupan tersebut menghentikan kegiatan umat Islam yang berkumpul di sana untuk melaksanakan shalat Jumat, menimbulkan perlawanan dari para pemimpin Palestina.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby