Buruh melakukan bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Minggu (7/8). Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2016 terhadap triwulan II 2015 (yoy) berhasil tumbuh 5,18 persen, adanya realisasi investasi sebesar Rp 151,6 triliun atau naik 3,5 persen di Indonesia salah satunya berpengaruh pada Produksi semen yang mencapai 14,4 juta ton, naik 3,34 persen (qtq) atau 7,82 persen (yoy). AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mochamad Hekal meminta pemerintah untuk menghentikan impor semen sebagai bahan baku pembangunan sejumlah infrastruktur. Pasalnya, impor semen tidaklah masuk akal ditengah produksi semen dalam negeri yang berlebih.

“Produksi semen dalam negeri kita berlebih. Kita juga sedang membangun (infrastruktur), impor semen stop dulu lah sampai produksi nasional tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Hekal di Jakarta, Senin (13/11).

Hekal menuturkan, angka produksi semen dalam negeri saat ini mampu untuk menopang proyek-proyek infrastruktur. Jadi, kata dia, tak perlu lah mengimpor semen dari luar jika dilihat angka produksi semen dalam negeri saat ini.

“Produksi semen dalam negeri sekitar 105 juta ton per tahun ini, Konsumsi semen nasional 70 juta. Tapi, ya buktinya tetap over supply. Dimana 70 juta pun sebagian impor,” katanya.

Untuk diketahui, pemerintahan Jokowi tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur mulai dari jalan tol, bendungan hingga perumahan untuk rakyat.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka