Jakarta, Aktual.co — Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), mengeluhkan minimnya dana dari pemerintah untuk membiayai kebutuhan atlet dan program pelatnas SEA Games 2015 Singapura.

“Kita ingin sampaikan bahwa PRSI ini berat, ada lima cabang olahraga, berarti untuk memberi uang saku juga berat,” kata Wakil Sekjen PRSI, Abdurrahim di Jakarta, Selasa (28/10).

Abdurrahim menyebut, PRSI yang menangani cabang olahraga seperti renang, polo air, renang indah, loncat indah sangat minim dana, sehingga peran pemerintah sangat diandalkan. Selain itu ia menyebut sering telatnya pencairan dana juga menjadi masalah.

Ia menyebut pencairan dana, pengadaan barang, serta fasilitas olahraga seringkali terlambat, sehingga mengganggu jalannya program pembinaan atlet.

“Selain itu kepastian pemberian dana juga penting, jumlahnya agar relatif cukup, dan masa pencairan dana itu haruslah tepat saat kita perlukan,” kata dia.

Ia menambahkan jika dana tersendat, maka latihannya tidak bisa “full”, terutama atlet atau pelatih yang sudah berumah tangga karena membutuhkan dana lebih banyak. “Kalau urusan rumah belum beres gimana ngelatihnya bisa bagus, atlet juga begitu tidak bisa seratus persen,” katanya.

Sementara itu manajer tim renang indah Jessica Resna Permata juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia minimnya dana bagi alet menjadi kendala yang dalam pelatnas.

“Kenyataannya memang atlet ini tidak seperti orang yang rutin gajian, kita masih sering memberi dana talangan selama uang saku atlet belum turun,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: