Jambi, aktual.com – Para psikolog Jambi yang tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia melakukan layanan konsultasi psikologi online COVID-19 bagi warga untuk meminimalisasi kecemasan dalam menghadapi pandemi itu.

“Bila warga merasa cemas terhadap penyebaran serta berbagai pemberitaan mengenai COVID-19 dan membutuhkan bantuan profesional untuk meminimalisasi kecemasan, kami para psikolog siap memberikan pelayanan secara online,” kata Ketua Umum Himpsi Jambi Dr Novrans Eka Saputra di Jambi, Kamis [26/3].

Ia menyebutkan, konsultasi yang dilakukan melalui jaringan telepon, WhatsApp maupun pesan singkat di ponsel itu dilakukan secara cuma-cuma sebagai bentuk kepedulian Himpsi Jambi dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi itu.

Tujuannya, kata Novrans adalah membantu untuk mengurangi kecemasan masyarakat. Dan diharapkan masyarakat yang berkonsultasi itu bisa menyampaikan kiat-kiat psikologi yang diterimanya kepada warga lainnya sehingga memberikan ketenangan bagi orang banyak.

Layanan itu bisa diakses setiap hari. Himpsi telah menyiapkan para psikolog yang akan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Melalui leaflet yang disebar, termasuk di media sosial, mencantumkan nomor ponsel dan WhatsApp dari para psikolog yang bisa dihubungi.

“Layanan ini hanya dilakukan secara online, sehingga bisa diakses oleh masyarakat tanpa harus melakukan tatap muka, dan itu sesuai dengan pelaksanaan pshycal distancing yang tengah diterapkan pemerintah dalam rangka memerangi COVID-19,” kata Novrans yang juga Kaprodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Jambi itu.

Ia menyebutkan, saat ini kondisinya darurat. Sejumlah warga menunjukkan kepanikan, dan hal itu harus dicegah karena hanya akan menambah permasalahan bagi mereka dalam menghadapi COVID-19.

“Saat ini, masyarakat diperlukan benar-benar bisa memanajemen emosinya, khususnya perasaan cemas dan khawatir terhadap dampak COVID-19 ini,” kata Novrans.

Ia menyebutkan perlu menguba cara pandang masyarakat terhadap ancaman COVID-19 itu, dan hal itu butuh usaha yang besar dari semua pihak, terutama dari setiap individu.

Terkadang, kata dia seseorang membutuhkan bantuan hal itu dikarenakan masalah yang dihadapi masyarakat lebih banyak di situasi biasa, namun kondisinya berbeda dimana kenyataanya butuh penguatan khusus.

“Kami akan melakukan konseling agar keseresahan masyarakat tidak meluas. Kami belum bergabung di relawan, namun masih status relawan profesi,” kata Novrans Eka Saputra menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eko Priyanto