Petugas keamanan berjaga berada di sekitar Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/7). Presiden Joko Widodo meminta pejabat terkait di pelabuhan tersebut untuk menurunkan waktu bongkar muat kontainer (Dwelling Time)? di Pelabuhan Tanjung Priok dari 5 hari menjadi 4 hari. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/Spt/15

Jakarta, Aktual.com — Deputi II Bidang Koordinasi Sumberdaya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono mengatakan sudah ada kesepakatan tertulis antara PT KAI dan Pelindo II tentang akses kereta api ke JICT. Kesepakatan tersebut terkait pembebasan 7 bagian lahan tersisa, diantaranya sebanyak 5 bagian sudah selesai dan 2 bagian masih dalam proses.

“Jadi teman-teman KAI saat ini sudah bekerja sangat keras karena dalam waktu yang sama, pak presiden meminta agar kereta menuju ke Bandara Soekarno Hatta juga harus segera jalan,” ujar Agung saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Jakarta, Rabu (23/9).

Oleh sebab itu, pembangunan jalur rel baru akan dimulai pada Oktober 2015. Pihaknya telah berupaya melakukan penertiban penduduk di sekitar rel, sosialisasi, dan perbaikan rel lama sudah dimulai dalam rangka melakukan upaya pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

Guna mengoptimalkan pembebasan lahan tersebut, tidak lupa pihaknya juga melibatkan peran TNI dan Polri untuk melakukan penertiban serta mengantisipasi pihak-pihak yang tidak berwenang mengganggu berjalannya upaya penataan infrastruktur tersebut. Mengingat, pada akhir Februari 2016 mendatang pihaknya menargetkan kereta api dapat mulai beroperasi.

“Untuk jalur rel kereta ini, Pak Menko minta dipercepat, tapi ini tergantung PT KAI nanti,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka