Puan Maharani sebagai sosok yang bersedia mendengar masukan orang lain menurut Hendrawan jangan dianggap sepele lantaran tidak semua orang yang memiliki posisi tinggi mendengarkan masukan orang lain. Apalagi, rata-rata orang yang punya posisi tinggi cenderung hanya mau didengarkan.

“Dulu itu beliau selalu tanya menurut kamu bagaimana? Kalau ambil keputusan ini dampaknya bagaimana? Jadi mau mendengarkan orang dan di situ kita tahu kualitas kepemimpinan demokratis yang Mbak Puan tunjukkan. Itu saya terkesan,” ucapnya.

Hal lain yang dia tunjukkan adalah kepemimpinan berorientasi solusi. Hal ini penting karena Puan sadar betul bahwa politik adalah profesi seni untuk merubah kebajikan menjadi kebijakan.

“Dari beliau saya belajar bagaimana kita berpolitik harus punya cita-cita menjadikan kebajikan sebagai kebijakan, yang ujungnya politik itu melayani rakyat. Ini penting, sebab kalau politik hanya produksi kata-kata atau retorika, itu tidak mampu menjawab masalah masyarakat. Kepemimpinan orientasi hasil inilah yang ditunjukan Mbak Puan,” jelas Hendrawan.

Hendrawan tambahkan pula bahwa persyaratan pemimpin yang ideal dan mampu menjawab tantangan bangsa ke depan bisa dipenuhi oleh Puan Maharani.

“Bagi PDI Perjuangan, Mbak Puan itu adalah aset politik sangat penting, aset strategis. Dia punya portofolio bidang politik dan hubungan antar lembaga yang sangat mampu beliau jalankan. Saya sendiri tidak ragu untuk memastikan bahwa beliau adalah Capres yang sangat kuat,” pungkas Hendrawan.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin