Sana’a, Aktual.com – Sekitar 20 jet tempur gabungan Amerika Serikat dan Israel membombardir Pelabuhan Hodeidah di Kota Hodeidah Yaman, pada Senin malam, 5 Mei 2025. Sebanyak 50 bom dijatuhkan di pelabuhan tersebut. Bahkan gudang-gudang makanan dan pabrik tepung terigu yang berada di dekat pelabuhan ikut menjadi sasaran pemboman, termasuk pabrik semen yang berada di dekat lokasi.
Mereka mengklaim hal itu sebagai respons terhadap serangan rudal di Bandara Ben Gurion pada Ahad. Militer Israel mengumumkan bahwa mereka mengebom sasaran Houthi di Hodeidah, Yaman barat, dan menambahkan bahwa serangan itu menargetkan pelabuhan Hodeidah dan pabrik beton di timur kota.
Israel menuding bahwa Pelabuhan Hodeidah digunakan untuk menyelundupkan senjata dan peralatan militer Iran ke Houthi Yaman. Mereka juga menuding Ansar Allah beroperasi dengan pendanaan dan bimbingan Iran untuk mengganggu stabilitas dan mengancam navigasi internasional.
Dilansir dari Al Jazeerah, media yang berafiliasi dengan Ansar Allah membenarkan bahwa agresi AS-Israel menargetkan distrik Bajil di Hodeidah, Yaman barat, dan bahwa pelabuhan Hodeidah juga menjadi sasaran enam serangan udara.
“Agresi tersebut menargetkan sebuah pabrik semen di distrik Bajil di Hodeidah, Yaman barat,” lapor media setempat. Tercatat ada 21 orang terluka dalam serangan ke pabrik tersebut.
Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa jet tempur Israel menyerbu Yaman, mengutip para pejabat yang mengatakan 30 jet tempur Israel berpartisipasi dalam serangan tersebut, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Sumber keamanan Israel mengatakan kepada Channel 12 Israel, bahwa 48 bom dijatuhkan di lebih dari 10 sasaran selama serangan di Yaman, dan menambahkan bahwa pelabuhan Hodeidah mengalami pukulan hebat, menurut sumber tersebut.
Sementara itu, surat kabar Israel Israel Hayom melaporkan, mengutip sumber keamanan Israel, bahwa serangan terhadap Yaman dilakukan dalam delapan gelombang, dan puluhan pesawat Israel menyerang pelabuhan Hodeidah, bersamaan dengan serangan AS terhadap Houthi.
Israel Hayom mengungkapkan bahwa tentara Israel menyebut serangan di Yaman sebagai “Operasi Kota Pelabuhan.” Channel 14 Israel juga melaporkan bahwa puluhan pesawat menyerang pelabuhan Hodeidah dan pabrik beton di bawah kendali Houthi. Sumber keamanan mengungkapkan kepada surat kabar Israel Hayom bahwa dermaga bongkar muat kargo juga termasuk di antara lokasi yang menjadi sasaran.
Channel 14 mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan, “Serangan yang sangat kuat ini bukanlah yang terakhir, dan waktu untuk bermain-main telah berakhir.” Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Israel Katz mengawasi serangan Hodeidah dari Ruang Komando Staf Umum Angkatan Darat di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.
Axios mengutip seorang pejabat “senior” AS yang mengatakan bahwa serangan Israel di Yaman dikoordinasikan dengan AS, dan mengatakan bahwa “Israel memberi tahu Washington sebelum serangan itu terjadi.” Mengutip seorang pejabat Israel, dia membenarkan bahwa serangan itu terjadi sebagai respons terhadap serangan rudal Houthi di Bandara Ben Gurion.
Seorang pejabat Israel mengungkapkan kepada Axios bahwa serangan di Yaman menargetkan pelabuhan Hodeidah dan pabrik utama yang digunakan oleh Houthi, dan mencatat bahwa pasukan AS sebenarnya tidak terlibat dalam serangan itu. The Jerusalem Post juga melaporkan, mengutip sumber, bahwa Angkatan Udara Israel melakukan serangan balik bersama dengan AS terhadap Houthi.
{Indra Bonaparte}
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid