Lesunya hulu migas berdampak negatif bagi laju ekonomi. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Mentri ESDM, Purnomo Yusgiantoro menyampaikan bahwa harga crude oil yang berada di kisaran USD 50 per barel saat ini masih belum terlalu menggairahkan untuk sektor industri hulu migas.

Menurutnya penurunan harga minyak yang tengah berlangsung beberapa tahun ini telah membuat aktifitas hulu migas berkurang. Padahal diketahui aktifitas hulu migas memberi pengaruh besar pada sektor lain.

Sehingga dengan berkurangnya investasi dan aktifitas hulu migas, memberi dampak negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi, terutama secara langsung berdampak buruk pada daerah penghasil migas.

“Harga minyak turun, kegiatan hulu migas berkurang padahal itu multiflier efek. Di daerah dia mampu menggerak ekonomi lokal, tapi dengan harga ceude turun, jadi terpengaruh negatif,” kata dia kepada Aktual.com di Jakarta, ditulis Selasa (31/10).

Tidak hanya itu, bahkan untuk lembaga pendidikan yang memikiki program perminyakan, lulusannya terpaksa berkecimpung mencari kerja di sektor lain karena dengan kondisi bisnis yang lesu, industri hulu migas belum memungkinkan untuk merekrut pekerjaan baru.

“Harga minyak yang turun kegiatan migas juga cukup sulit. Sehingga banya lulusan perminyakan tidak terserap lapangan kerja dan mencari sektor lain,” pungkas dia.
Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby