Presiden Rusia, Vladimir Putin

Jakarta, Aktual.com – Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militer menggelar latihan penggunaan senjata nuklir taktis di dekat Ukraina pada Senin (6/5).

“Selama latihan tersebut, serangkaian tindakan akan diambil untuk mempraktikkan persiapan dan penggunaan senjata nuklir non-strategis,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Dikutip Reuters, latihan pasukan nuklir Rusia ini akan melibatkan distrik militer wilayah selatan hingga angkatan laut negara tersebut.

Senjata nuklir non-strategis, juga dikenal sebagai senjata nuklir taktis, dirancang untuk digunakan di medan perang dan dapat digunakan menggunakan rudal.

Kemhan Rusia memaparkan latihan tersebut akan dilakukan “dalam waktu dekat” dan bertujuan untuk memastikan integritas wilayah Rusia dalam menghadapi “ancaman dari beberapa pejabat negara Barat.”

Meski begitu, Moskow tak mengungkap nama-nama pejabat negara Barat yang dimaksud dan ancamannya.

Namun, belakangan Rusia terganggu dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuturkan negaranya mungkin saja mengirim pasukan ke Ukraina jika invasi Rusia makin berlarut.

Sementara itu, Moskow menegaskan pernyataan Macron itu “sangat berbahaya”.

Rusia juga berulang kali menganggap Amerika Serikat Cs telah menggiring dunia di ambang perang nuklir lantaran terus mendukung Ukraina memerangi negaranya.

Negara-negara nuklir secara rutin memeriksa senjata nuklirnya, namun jarang secara terbuka mengaitkan latihan tersebut dengan ancaman yang diterima negara.

Rusia dan Amerika Serikat sejauh ini merupakan negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia. Kedua negara rival itu memiliki lebih dari 10.600 dari 12.100 hulu ledak nuklir yang ada di dunia.

China memiliki persenjataan nuklir terbesar ketiga di dunia, diikuti oleh Perancis dan Inggris.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra