Gunung Agung berselimutkan bintang di Pos Pamantau Gunung Agung, di Desa Rendang, Senin (2/10) dinihari. Berdasarkan pantauan PVMBG, jumlah kegempaan yang terjadi terekam lebih sedikit dari hari-hari sebelumnya, kemungkinan batal meletus sangat kecil. Tapi, bisa saja Gunung Agung melanjutkan tidur panjangnya usai erupsi pada tahun 1963 alias membeku. AKTUAL/Tino Oktaviano

Karangasem, Aktual.com – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan hingga kini Gunung Agung belum menunjukkan penurunan aktivitas. Dalam tiga hari terakhir, gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl itu masih tetap tinggi.

“Selama tiga hari terakhir aktivitas Gunung Agung masih tetap tinggi. Meskipun ada sedikit penurunan, tapi hingga kini aktivitas vulkaniknya masih tetap tinggi,” kata Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (5/10).‎

‎Sejak beberapa hari terakhir, Kasbani melanjutkan, Gunung Agung masih berawan. Sulit untuk mengamati puncak Gunung Agung. “Tapi dari sisi utara kita bisa melihat di sana ada asap setinggi 50-100 meter hingga hari ini. Kegiatan vulkanik juga masih tinggi. Untuk tiga hari terakhir rata-rata sekitar 700 (gempa) jumlahnya,” ucapnya.

Menurutnya, hal itu menunjukkan jika aktivitas di dalam perut Gunung Agung masih bergejolak. Artinya, statusnya masih tetap pada level IV atau awas. Masyarakat tetap direkomendasikan untuk menjauhi radius 9 kilometer dengan sektoral 12 kilometer.

Kasbani mengaku setiap hari terus menganalisa aktivitas gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu. “Tentunya kita bergerak berdasarkan data yang kita dapatkan, baik data kegempaan maupun data lainnya yang kita dapatkan,” katanya.

Laporan: Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid