Jakarta, Aktual.com – Pengamat Sosial Politik The Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan rakyat sangat menaruh harapan besar terhadap presiden Jokowi, dalam segala sektor pembangunan, khususnya penegakan hukum dan keamanan. Langkah penunjukan Kapolri yang profesional dan non partisan selayaknya juga diberlakukan di korps Adhyaksa Kejaksaan Agung.

“Presiden harus benar melakukan kontrol politik, tidak lagi memasrahkan hal yang terkait penegakan hukum, kepada partai politik. Sangat dikhawatirkan dan terbukti selama kepemimpinan HM Prasetyo, Korps Adhyaksa belum melaksanakan agenda penegakan supremasi hukum sesuai dengan alur komando Presiden, namun Jaksa Agung cenderung “disetir” kepentingan Parpol,” kata Karyono, Sabtu (16/7).

Menurut Karyono, stabilitas nasional dan kesejahteraan rakyat , sudah tidak bisa lagi diserahkan ke partai politik yang syarat kepentingan kelompok, jangan sampai Presiden “ditlikung” oleh parpol. Di sini Presiden diharapkan mampu menjaga dan melakukukan kontrol penuh, karena Kapolri dan Jaksa Agung adalah salah satu elemen dasar power politik Presiden Jokowi.

“Banyaknya kebijakan kontroversial dan kegaduhan yang di lakukan oleh Jaksa Agung HM Prasetyo, tidak lepas keterkaitannya sebagai kader partai Nasdem. Di sinilah Rakyat berharap besar kepada Presiden untuk menjadikan Penegakan Hukum sebagai panglima, bukan politik lagi, apalagi mayoritas parlemen sudah dipegang penuh oleh Presiden secara politik,” tegas Karyono.

Terakhir kata dia, Jaksa Agung harus merupakan representasi kekuatan politik Jokowi untuk Rakyat bukan porsi partai politik yang akhirnya berujung menjadi media “cash cow” atau lumbung basah Partai politik, karena sektor Hukum sangat rawan dipermainkan dan dijadikan alat dagang kepentingan.

“Awalnya saya berharap HM Prasetyo bisa bersikap netral dan profesional karena backgroundnya dari Korp Kejaksaan sebelum dia menjadi kader nasdem. Tetapi kenyataannya setelah memimpin kejaksaan sulit untuk bersikap netral,” pungkas Karyono.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan