Ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa dengan melakukan long mach menuju Istana Negara, Jakarta, Sabtu (6/2/2016). Buruh menolak PHK besar-besaran yang akan dilakukan sejumlah perusahaan di Indonesia.

Jakarta, Aktual.com – Ratusan buruh farmasi pabrik obat perusahaan multinasional bakal dirumahkan atau di-PHK pada Februari 2016. Informasi itu disampaikan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan perusahaan seperti PT Novartis mem-PHK 100 orang dari total 300 orang di Kuningan, Jakarta Selatan. Lalu PT Sandoz 200 orang dari 300 orang di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

“PT Sanopi Aventis lima orang kemungkinan menjadi 100 orang dari 300 orang di Jalan A.Yani, Jakarta Timur,” kata dia, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (8/2).

Deretan perusahaan yang bakal merumahkan karyawan bukan hanya itu. Dituturkan Said, beberapa perusahaan lain juga sudah berencana merumahkan ratusan pegawainya karena alasan pengurangan kapasitas produksi. Yakni PT Merck, PT Glaxo, PT Jhonson and Jhonson.

Diakuinya, kondisi ini membuat buruh resah. Ratusan buruh yang sudah di-PHK saat ini sedang merundingkan pesangon dari perusahaan tersebut. Buruh juga mendesak pemerintah untuk berusaha menghentikan gelombang PHK.

“PHK ini bukan main-main dan mengada-ada. Perusahaan farmasi yang sudah mem-PHK buruhnya berasal dari perusahaan multinasional dari Prancis dan Swiss serta sudah puluhan tahun ada di Indonesia,” ujar Said.

Sebelumnya, sekitar 30.000 buruh melakukan aksi demonstrasi di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (6/2) yang diikuti aksi serempak di beberapa kota besar untuk menuntut penghentian PHK dari sejumlah perusahaan asing di Tanah Air.

Sejumlah perusahaan elektronik asal Jepang dan Korea pun diberitakan menutup kantor pabrik perwakilannya di Indonesia sehingga menyebabkan ribuan buruh pabrik terancam diputus hubungan kerja dan menganggur.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara