Operasi tersebut untuk meningkatkan ketertiban berlalu lintas dan banyak pengendara yang terjaring, karena tidak mempunyai SIM dan kelengkapan berkendara. Pihak kepolisian meminta agar para pengendara mematuhi aturan berlalulintas dan memenuhi syarat mengemudi.

Urban Ratahan, Aktual.com — Sejumlah pelajar sekolah menengah atas, yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara terjaring dalam operasi Simpatik yang dilakukan Polsek Urban Ratahan.

“Dari operasi yang kami gelar beberapa hari ini, banyak pelanggar lalu lintas yang kami jaring yakni para pelajar SMA,” kata Kepala Polsek Urban Ratahan Kompol Jerry Lumenta di Ratahan, Sabtu (12/3).

Dia menuturkan, kebanyakan para pelajar yang terjaring tersebut belum memiliki surat izin mengemudi, dan mengendarai kendaraan roda dua yang telah dimodifikasi.

“Kebanyakan motor yang mereka kendarai juga sudah dimodifikasi, dan bisa mencelakan pengendara motor atau pengendara kendaraan lainnya.”

Selain itu menurut Jerry pihaknya menyesalkan banyak pelajar yang terjaring pada operasi Simpatik tersebut, karena telah sering melakukan sosialisasi tentang keamanan berkendara.

“Kita sudah sering sosialisasikan ke pihak sekolah, agar jangan menginjinkan para pelajar ini membawa motor kalau belum cukup umur untuk memiliki SIM. Apalagi para siswa ini terjaring saat jam sekolah.”

Selama operasi Simpatik yang digelar pihak kepolisian di seluruh Kabupaten Minahasa Tenggara, pihak kepolisian telah menjaring lebih dari 100 siswa.

“Makanya kami minta orang tua dan pihak sekolah melarang anak-anak mereka mengenderai motor tanpa SIM atau sudah dimodifikasi dan tak menggunakan helm. Karena ini juga menyangkut keselamatan mereka di jalan raya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu