Jakarta, Aktual.com – Kebijakan Rektorat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dianggap jadikan mahasiswa baru sebagai ‘tumbal’. Pernyataan itu disampaikan saat ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UNJ Bersatu lakukan aksi protes, Senin (30/5).

Biaya UKT baru yang mencapai Rp10 juta dianggap cara ‘instan’ rektorat dengan mengorbankan mahasiswa baru dengan biaya kuliah yang tinggi guna dapatkan dana untuk menutupi hutang-hutang kampus. “Untuk pembangunan kampus,” ucap salah seorang mahasiswa yang ikut mediasi dengan pihak rektorat UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin, (30/5).

Sebab itulah, tuding dia, pihak UNJ menerima sebanyak-banyaknya mahasiswa baru guna meningkatkan pendapatan kampus. “Biaya yang mahal tidak diimbangi dengan pelayanan. Dan pihak kampus tidak mempersiapkan fasilitas yang cukup untuk semuanya,” tuturnya.

Seharusnya, sambung dia, pihak kampus bisa lebih bijak untuk mencari dana pembangunan. Dengan tidak menggunakan cara instan dengan menjadikan mahasiswa sebagai tumbalnya. “Kampus harusnya optimalkan badan usaha juga pemasukan dari riset-riset, jangan mahasiswa yang ditumbalkan,” ujar dia.

Dari pantauan Aktual.com, aksi masih berlangsung hingga pukul 18.20WIB. Dalam aksinya, mahasiswa juga menurunkan bendera setengah tiang di tiap fakultas sebagai tanda matinya perhatian kampus terhadap mahasiswanya.

Artikel ini ditulis oleh: