Presiden Joko Widodo melihat ke arah kawasan wisata Raja Ampat dalam rangkaian kunjungannya ke Papua Barat, Jumat (1/1). Presiden Jokowi berada di Raja Ampat dalam rangka menyambut pergantian dari tahun 2015 menuju ke tahun 2016. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Politikus PDIP Hendrawan Supratikno memberikan masukan kepada Presiden Jokowi agar pada saat me-reshuffle kabinet menempatkan orang terbaik di posisi yang terbaik pula.

Menurut Hendrawan, PDIP sudah mempunyai catatan evaluasi menyeluruh soal kinerja menteri dan menyebut empat nama menteri yang posisinya dirasa kurang tepat.

Pengamat Politik Charta Politika Yunarto Wijaya, menilai apa yang diisukan terlebih dahulu malah tidak akan terbukti.

Dia mengatakan, menjadi sensitif ketika presiden melakukan saran yang informasinya sudah tersebar. Terlebih, partai tak punya kuasa memasuki ranah siapa nama menteri yang mesti digeser.

“Biasanya yang keluar isu duluan malah gagal. Dari jaman SBY juga gitu. Kenapa gagal? Karena bagi presiden menjadi sangat riskan ketika sudah menjadi sebuah rumor kemudian diputuskan. Seakan-akan presiden diatur kelompok tertentu. Tapi sebaiknya tak menyebut soal nama. Karena partai tidak memliki prerogatif untuk masuk kepada wilayah nama,” ujar Yunarto di DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (23/3).

“Lebih baik beri evaluasi per kementerian, mana yang bagus, mana yang tidak. Kemudian dijadikan rujukan ke presiden bukan masuk wilayah nama. Bahkan wapres pun tidak bisa,” sambungnya.

Dia menambahkan, reshuffle masih menjadi sikap Hendrawan, belum sikap PDIP secara memyeluruh. Bahkan, rumor ini malah cenderung tak akan terjadi.

“Satu tahun Jokowi belum bisa diatur. Tingkat independensinya cenderung belum bisa dibaca. Kadang sama, kadang beda dengan PDIP. Jokowi masih misterius, bahkan kadang mengagetkan.”

Artikel ini ditulis oleh: